Hakteknas dan Anak Intelektual Habibie

Rabu, 10 Agustus 2022 - 11:33 WIB
“Wajah kita orang Indonesia awet muda, wajah kekanak-kanakan, tanpa jenggot lagi. Anda umur 28 tahun, bergaul dengan orang Jerman yang badannya besar-besar, paling dikira umur 19. Gimana ini orang yang baru 19 tahun-an sudah S3. Dan, mereka iri, tapi itu normal. Satu per satu mereka datang ke saya dengan pertanyaan atau permasalahan. Mereka bukan bertanya karena menghadapi masalah, tapi karena mau menguji saya, dan setelah dua bulan, mereka percaya,” ujar Pak Habibie dalam acara silaturahmi dengan anggota IABIE.

“Anda harus tahu, Anda mau ke mana, dan harus berani utk melaksanakan perubahan, dan dengan perubahan itu Anda bisa maju. Tiap perubahan biasanya bisa (salah satu dari) dua irreversible atau inpredictable,” pernyataan Pak Habibie lebih lanjut.

Pak Harto pernah bertanya ke Pak Habibie, "Habibie, kamu tahu siapa dirimu?" "Saya tahu, setengah saya adalah Jawa, seperempat Pare-Pare dan seperempat Gorontalo." Pak Harto menimpali, "Otak/iptek dan hati/imtaq-mu dr Jawa. Pare-pare dan Gorontalo adalah 'ototnya'". Pak Habibie menceritakan kenapa Pak Harto bilang begitu, karena tidak jauh dari rumah (asal) Pak Harto adalah keluarga/leluhur Ibunda Pak Habibie. Dan, mereka ini punya tradisi intelektual yang kuat juga.

Pak Habibie menduduki jabatan presiden sepanjang periode yang cukup singkat sejak 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999 dan bersamaan dengan turunnya beliau maka program beasiswa Kementrian Riset dan Teknologi pun terhenti.

Ibu pertiwi engkau pegangan

Dalam Perjalanan

Janji pusaka dan sakti

Tanah tumpah darahku

Makmur dan suci

Potongan puisi yang sangat menggugah hati di atas adalah karya Presiden ketiga RI BJ Habibie yang wafat pada Rabu (11/9/2019), pukul 18.05 di RSPAD Gatot Soebroto.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More