Kerja Sama Global Produksi Kapal
Rabu, 03 Agustus 2022 - 13:40 WIB
Oni Bibin Bintoro
Periset di Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN
HOLDING BUMN Industri Pertahanan yang bernama Defense Industry Indonesia (Defend ID) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo melakukan langkah strategis berupa kerja sama global untuk memproduksi dan memasarkan kapal perang.
Kondisi geopolitik global yang ditandai dengan ketegangan di berbagai belahan dunia serta pentingnya pengamanan jalur logistik lewat transportasi laut membutuhkan peran kapal perang bagi banyak negara.
Dunia menghadapi tantangan bagaimana bisa memproduksi kapal perang, kapal niaga dan kapal perikanan secara cepat dengan teknologi maritim terkini, yakni teknologi yang relevan dengan Industri 4.0 utamanya industri galangan kapal digital atau Galangan Kapal 4.0.
Kerja sama global untuk memproduksi kapal merupakan keniscayaan. Hal tersebut telah dijawab oleh industri maritim nasional dengan adanya MoU antara PT PAL dengan Angkatan Laut UEA yang termasuk dalam Perjanjian Kerja Sama Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA).
Bentuk kontrak dari kerja sama di atas adalah kontrak pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Uni Emirat Arab.
Arti strategis kerja sama global di atas telah ditekankan juga oleh HH Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA dalam artikelnya yang dimuat KORAN SINDO (20/7/22).
Menurut Menlu UEA itu, CEPA antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, menandai tonggak penting dalam hubungan yang sudah terjalin selama 46 tahun. Upaya ini berhasil meletakkan dasar untuk kemitraan sungguh-sungguh yang akan menciptakan peluang baru, mendorong investasi sekaligus membantu mempercepat pemulihan ekonomi global.
Periset di Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN
HOLDING BUMN Industri Pertahanan yang bernama Defense Industry Indonesia (Defend ID) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo melakukan langkah strategis berupa kerja sama global untuk memproduksi dan memasarkan kapal perang.
Kondisi geopolitik global yang ditandai dengan ketegangan di berbagai belahan dunia serta pentingnya pengamanan jalur logistik lewat transportasi laut membutuhkan peran kapal perang bagi banyak negara.
Dunia menghadapi tantangan bagaimana bisa memproduksi kapal perang, kapal niaga dan kapal perikanan secara cepat dengan teknologi maritim terkini, yakni teknologi yang relevan dengan Industri 4.0 utamanya industri galangan kapal digital atau Galangan Kapal 4.0.
Kerja sama global untuk memproduksi kapal merupakan keniscayaan. Hal tersebut telah dijawab oleh industri maritim nasional dengan adanya MoU antara PT PAL dengan Angkatan Laut UEA yang termasuk dalam Perjanjian Kerja Sama Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA).
Bentuk kontrak dari kerja sama di atas adalah kontrak pembelian Landing Platform Dock (LPD) antara PT PAL Indonesia dengan Angkatan Laut Uni Emirat Arab.
Arti strategis kerja sama global di atas telah ditekankan juga oleh HH Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA dalam artikelnya yang dimuat KORAN SINDO (20/7/22).
Menurut Menlu UEA itu, CEPA antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, menandai tonggak penting dalam hubungan yang sudah terjalin selama 46 tahun. Upaya ini berhasil meletakkan dasar untuk kemitraan sungguh-sungguh yang akan menciptakan peluang baru, mendorong investasi sekaligus membantu mempercepat pemulihan ekonomi global.
Lihat Juga :
tulis komentar anda