Soal Capres-Cawapres PDIP, Hasto: Bu Mega Pasti Pertimbangkan yang Terbaik
Kamis, 28 Juli 2022 - 00:14 WIB
Baca juga: Bakal Capres PDIP, Putri Mahkota atau Kader Populer?
Hasto juga bicara soal hasil rakernas partai yang digelar beberapa bulan lalu. Dia menjelaskan terkait isu capres-cawapres. Bagi PDIP kondisi rakyat sedang susah karena pandemi belum selesai serta masalah inflasi serta pangan dunia yang juga berimbas ke Indonesia.
Dalam situasi ini seluruh partai politik seharusnya bergotong royong ke bawah membantu rakyat. Presiden Jokowi dan para pemimpin sudah menunjukkan sikap itu. Maka parpol juga harus membangun hal yang sama.
“Bukan malah maju ke kontestasi itu terlalu cepat. Ada parpol yang begitu. Kalau kita, tenang saja. Buat kita yang penting kita konsolidasi dengan rakyat,” urai Hasto.
Sesuai keputusan kongres dan rakernas, Hasto mengatakan bahwa keputusan soal capres-cawapres berada di tangan Megawati. Dan kepemimpinan Mega sudah terbukti menghasilkan sosok, seperti Presiden Jokowi, Prananda Prabowo, Puan Maharani, Tri Rismaharini, Pramono Anung, Olly Dondo Kambey, Ganjar Pranowo, I Wayan Koster, dan Abdullah Azwar Anas.
“Mekanisme partai kita telah proven bahwa banyak pemimpin lahir dari rahim PDI Perjuangan. Maka kita jangan ragu. Kita bantu rakyat dulu. Atasi berbagai persoalan. Hadapi yang sebarkan ideologi yang bukan Pancasila,” kata Hasto.
“Pendaftaran capres baru satu tahun dari sekarang. Masih banyak hal terjadi dalam 1 tahun itu. Maka kita memilih bergerak. Capres cawapres serahkan ke Ibu Mega dan Beliau akan mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia,” tegas Hasto.
Hasto juga mengingatkan kader PDIP soal hasil rakernas yang mendorong pembangunan Indonesia dari desa. “Desa kuat, Indonesia kuat. Angkat kulinernya, keindahan alam rayanya, sehingga dari desa bergeraklah ekonomi berdikari,” ucapnya.
Selain itu, rakernas juga mendorong kader PDIP menggerakkan kebudayaannya di wilayah masing-masing agar going global.
“Bagaimana ini bisa going global dan kita kembangkan. Kita bangun mentalitas bergerak ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan. Kita harap dapat dibahas pada rapat pimpinan ini,” Sebut Hasto.
Hasto juga bicara soal hasil rakernas partai yang digelar beberapa bulan lalu. Dia menjelaskan terkait isu capres-cawapres. Bagi PDIP kondisi rakyat sedang susah karena pandemi belum selesai serta masalah inflasi serta pangan dunia yang juga berimbas ke Indonesia.
Dalam situasi ini seluruh partai politik seharusnya bergotong royong ke bawah membantu rakyat. Presiden Jokowi dan para pemimpin sudah menunjukkan sikap itu. Maka parpol juga harus membangun hal yang sama.
“Bukan malah maju ke kontestasi itu terlalu cepat. Ada parpol yang begitu. Kalau kita, tenang saja. Buat kita yang penting kita konsolidasi dengan rakyat,” urai Hasto.
Sesuai keputusan kongres dan rakernas, Hasto mengatakan bahwa keputusan soal capres-cawapres berada di tangan Megawati. Dan kepemimpinan Mega sudah terbukti menghasilkan sosok, seperti Presiden Jokowi, Prananda Prabowo, Puan Maharani, Tri Rismaharini, Pramono Anung, Olly Dondo Kambey, Ganjar Pranowo, I Wayan Koster, dan Abdullah Azwar Anas.
“Mekanisme partai kita telah proven bahwa banyak pemimpin lahir dari rahim PDI Perjuangan. Maka kita jangan ragu. Kita bantu rakyat dulu. Atasi berbagai persoalan. Hadapi yang sebarkan ideologi yang bukan Pancasila,” kata Hasto.
“Pendaftaran capres baru satu tahun dari sekarang. Masih banyak hal terjadi dalam 1 tahun itu. Maka kita memilih bergerak. Capres cawapres serahkan ke Ibu Mega dan Beliau akan mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia,” tegas Hasto.
Hasto juga mengingatkan kader PDIP soal hasil rakernas yang mendorong pembangunan Indonesia dari desa. “Desa kuat, Indonesia kuat. Angkat kulinernya, keindahan alam rayanya, sehingga dari desa bergeraklah ekonomi berdikari,” ucapnya.
Selain itu, rakernas juga mendorong kader PDIP menggerakkan kebudayaannya di wilayah masing-masing agar going global.
“Bagaimana ini bisa going global dan kita kembangkan. Kita bangun mentalitas bergerak ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan. Kita harap dapat dibahas pada rapat pimpinan ini,” Sebut Hasto.
tulis komentar anda