Peta Politik 2024, Bakal Ada Dua Kubu Kecuali Syarat Presiden Diturunkan
Sabtu, 27 Juni 2020 - 17:58 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, jalan panjang menuju Pemilu Presiden 2024 telah memunculkan figur-figur baru dan lama yang berpotensi menjadi kandidasi.
Namun demikian, Adi melihat peta politiknya masih cair dan cenderung abu-abu. Dia melihat, banyak figur dari kepala daerah yang populer dan memiliki elektabilitas mumpuni, tapi tidak memiliki partai politik . "Sebaliknya, ketum partai yang potensial maju sejauh ini running-nya belum kenceng," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (27/6/2020).
Di luar itu, lanjut Adi, sudah banyak simulasi yang dibuat untuk memotret kandidasi Pilpres 2024. Secara umum, menurut dia, petanya ada dua kubu. Yakni Jokowi dan Non-Jokowi. (Baca juga: Pilpres 2024 Pertarungan Bebas, Kubu Pro Jokowi Berpotensi Munculkan Prabowo-Puan)
Misalnya ada nama Anies Baswedan yang digadang-gadang maju di luar blok Jokowi. Gubernur DKI Jakarta itu relatif tanpa tanding di luar Jokowi. Sementara dari kubu Jokowi cukup banyak sekali nama yang muncul. Ada Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Risma Harini, Ridwan Kamil. Bahkan nama Megawati dan Prabowo digadang-gadang potensial maju juga.
"Konfigurasinya cenderung terbelah dua. Faksi Jokowi dan non-Jokowi. Kecuali, ambang batas presiden dikurangi misalnya hanya 5 atau 10%, maka akan banyak nama-nama yang muncul terutama dari ketum parpol seperti Airlangga, AHY, Cak Imin, Sohibul Iman, Zulhas, dan lain-lain," ungkap analis politik UIN Jakarta ini.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Namun demikian, Adi melihat peta politiknya masih cair dan cenderung abu-abu. Dia melihat, banyak figur dari kepala daerah yang populer dan memiliki elektabilitas mumpuni, tapi tidak memiliki partai politik . "Sebaliknya, ketum partai yang potensial maju sejauh ini running-nya belum kenceng," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (27/6/2020).
Di luar itu, lanjut Adi, sudah banyak simulasi yang dibuat untuk memotret kandidasi Pilpres 2024. Secara umum, menurut dia, petanya ada dua kubu. Yakni Jokowi dan Non-Jokowi. (Baca juga: Pilpres 2024 Pertarungan Bebas, Kubu Pro Jokowi Berpotensi Munculkan Prabowo-Puan)
Misalnya ada nama Anies Baswedan yang digadang-gadang maju di luar blok Jokowi. Gubernur DKI Jakarta itu relatif tanpa tanding di luar Jokowi. Sementara dari kubu Jokowi cukup banyak sekali nama yang muncul. Ada Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Risma Harini, Ridwan Kamil. Bahkan nama Megawati dan Prabowo digadang-gadang potensial maju juga.
"Konfigurasinya cenderung terbelah dua. Faksi Jokowi dan non-Jokowi. Kecuali, ambang batas presiden dikurangi misalnya hanya 5 atau 10%, maka akan banyak nama-nama yang muncul terutama dari ketum parpol seperti Airlangga, AHY, Cak Imin, Sohibul Iman, Zulhas, dan lain-lain," ungkap analis politik UIN Jakarta ini.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(poe)
tulis komentar anda