Minim Ruang Publik di Daerah Penyangga, Alasan Remaja Citayam 'Invasi' Jakarta
Senin, 18 Juli 2022 - 14:07 WIB
Bukan hanya itu, wilayah tersebut juga sering diekspose berbagai media sosial sehingga banyak yang penasaran. "Itu tidak akan terjadi jika mereka lakukan hal yang sama di stasiun daerah mereka seperti stasiun Citayam, Stasiun Bojonggede, maupun Stasiun Depok, atau bahkan di Stasiun Manggarai atau Stasiun Senen," ungkapnya Minggu (17/07/2022).
Baca juga: Podcast Partai Perindo : Menilik Sisi Positif Citayam Fashion Week
Nirwono juga mengomentari soal fenomena "Citayam Fashion Week". Menurutnya, fenoemena itu belum tentu akan berlangsung lama karena kegiatan tersebut muncul saat liburan sekolah. Artinya ketika sekolah mulai masuk kembali dan tahun ajaran baru dimulai, kegiatan nongkrong fashion street bisa saja tidak akan berlangsung lagi. "Terlebih, jika tidak dikelola dengan baik, kegiatan ini tidak akan berlanjut atau bertahan lama," tandasnya.
Desainer Jeny Tjahyawati mengapresiasi "Citayam Fashion Week" yang tengah menjadi ajang fenomenal pamer gaya busana di kalangan remaja masa kini. Menurut dia, fenomena tersebut dapat berpotensi berkembang menjadi tren baru di Indonesia jika mendapat dukungan yang positif.
“Ini bisa menjadi salah satu sumber inspirasi bagi berbagai pelaku fashion di Indonesia, terutama desainer-desainer muda yang ingin merintis produk busananya," ujar Jeny saat dihubungi Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Usai Tolak Beasiswa dari Sandiaga Uno, Roy Citayam Rebut Aspri Hotman Paris
Perancang busana Muslim ini menyanjung gaya busana street wear yang dikenakan para remaja saat wara-wiri di kawasan Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Penampilan itu masih bisa dipadukan lagi dengan kain wastra Nusantara. Misalnya, jeans atau denim bisa digabung dengan batik, tenun atau jumputan sasirangan. Ada juga remaja yang pakai sarung batik dipadu dengan jas.
Jeny pun berharap pemerintah, asosiasi terkait, komunitas pegiat seni desain fashion sekolah fashion hingga industri busana di Tanah Air dapat memberikan wadah serta edukasi guna meningkatkan kreativitas remaja tersebut. Termasuk juga menyediakan kesempatan fasilitas beasiswa bagi mereka untuk menimba ilmu melalui sekolah khusus desain atau fashion.
Baca juga: Fenomena Citayam Fashion Week Bisa Dikembangkan Jadi Potensi Wisata di Jakarta
Bahkan, Jeny secara pribadi siap mengajak para remaja mengikuti Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD). Wadah tersebut nantinya dapat menjadi sarana untuk menimba ilmu tentang bagaimana bergaya busana yang sopan, santun dan tetap elegan tanpa meninggalkan budaya asli bangsa Indonesia.
Baca juga: Podcast Partai Perindo : Menilik Sisi Positif Citayam Fashion Week
Nirwono juga mengomentari soal fenomena "Citayam Fashion Week". Menurutnya, fenoemena itu belum tentu akan berlangsung lama karena kegiatan tersebut muncul saat liburan sekolah. Artinya ketika sekolah mulai masuk kembali dan tahun ajaran baru dimulai, kegiatan nongkrong fashion street bisa saja tidak akan berlangsung lagi. "Terlebih, jika tidak dikelola dengan baik, kegiatan ini tidak akan berlanjut atau bertahan lama," tandasnya.
Desainer Jeny Tjahyawati mengapresiasi "Citayam Fashion Week" yang tengah menjadi ajang fenomenal pamer gaya busana di kalangan remaja masa kini. Menurut dia, fenomena tersebut dapat berpotensi berkembang menjadi tren baru di Indonesia jika mendapat dukungan yang positif.
“Ini bisa menjadi salah satu sumber inspirasi bagi berbagai pelaku fashion di Indonesia, terutama desainer-desainer muda yang ingin merintis produk busananya," ujar Jeny saat dihubungi Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Usai Tolak Beasiswa dari Sandiaga Uno, Roy Citayam Rebut Aspri Hotman Paris
Perancang busana Muslim ini menyanjung gaya busana street wear yang dikenakan para remaja saat wara-wiri di kawasan Taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Penampilan itu masih bisa dipadukan lagi dengan kain wastra Nusantara. Misalnya, jeans atau denim bisa digabung dengan batik, tenun atau jumputan sasirangan. Ada juga remaja yang pakai sarung batik dipadu dengan jas.
Jeny pun berharap pemerintah, asosiasi terkait, komunitas pegiat seni desain fashion sekolah fashion hingga industri busana di Tanah Air dapat memberikan wadah serta edukasi guna meningkatkan kreativitas remaja tersebut. Termasuk juga menyediakan kesempatan fasilitas beasiswa bagi mereka untuk menimba ilmu melalui sekolah khusus desain atau fashion.
Baca juga: Fenomena Citayam Fashion Week Bisa Dikembangkan Jadi Potensi Wisata di Jakarta
Bahkan, Jeny secara pribadi siap mengajak para remaja mengikuti Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD). Wadah tersebut nantinya dapat menjadi sarana untuk menimba ilmu tentang bagaimana bergaya busana yang sopan, santun dan tetap elegan tanpa meninggalkan budaya asli bangsa Indonesia.
tulis komentar anda