Krisis Akibat Covid, Arif Justru Raup Keuntungan Jutaan Rupiah
Jum'at, 26 Juni 2020 - 11:23 WIB
JAKARTA - Benefit menjadi Agen Qurban telah dirasakan oleh Arif Fadillah. Pasalnya, keuntungan telah masuk ke rekening Arif karena usahanya berhasil mengajak orang untuk berkurban di Global Qurban-ACT. Sebagai agen, Arif menjaring calon pekurban sebanyak-banyaknya melalui pesan singkat. Ia mengirimkan gambar detail mengenai kurban dan menjelaskan manfaat apa saja yang akan didapat para pekurban.
Respons orang pun bermacam-macam selama ia menjadi agen, terutama terkait proses kurban bisa terdistribusi ke para penerima manfaat di berbagai wilayah dan kondisi. Namun, pertanyaan yang beragam tidak menjadi halangan karena Global Qurban-ACT memandu setiap Agen Qurban, melalui teknologi jarak jauh.
Pendekatan yang dilakukan Arif juga unik, ia menjelaskan benefit lainnya yang belum diketahui masyarakat. “Saya bilang ke mereka, insyaallah dapat pahala. Selain itu, insyaallah ada sertifikatnya, dan yang paling penting sebelum pemotongan ada fotonya, beserta nama yang bersangkutan. Jadi salah satu calon pekurban Alhamdulillah, jadi mendaftar,” ceritanya tentang bagaimana ia berhasil mengajak salah satu pekurban.
Dalam debut awal sebagai Agen Qurban, Arif mengaku masih sedikit kaku. Tetapi, setelah mendapatkan pekurban, ia malah semakin bersemangat. Semangat itu datang mengingat ia mampu membantu para penerima manfaat mendapatkan daging pada kurban nanti, maupun mendapat insentif berupa materi. Bahkan ia sekarang mulai menawarkan secara tatap muka.
Arif berharap semangatnya itu terus bertambah seiring dengan semakin dekatnya hari raya Iduladha. Tidak hanya insentif yang ia harapkan, namun Ia tentu berharap balasan kebaikan dari Allah. “Yang penting diniatkan karena Allah. Niatkan juga untuk membantu orang sebanyak-banyaknya. Karena banyak sekali yang membutuhkan uluran tangan. Mungkin dengan jembatan dari Global Qurban-ACT. Minimal luruskan niat dahulu,” pesannya.
Hingga saat ini, kesempatan menjadi Agen Qurban masih terbuka. Masyarakat yang ingin bergabung bisa mendaftarkan diri langsung di website Global Qurban DI SINI . Saat ini masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai Agen Qurban terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Misalnya saja mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja informal, dan sejumlah profesional yang saat ini terdampak pandemi.
Respons orang pun bermacam-macam selama ia menjadi agen, terutama terkait proses kurban bisa terdistribusi ke para penerima manfaat di berbagai wilayah dan kondisi. Namun, pertanyaan yang beragam tidak menjadi halangan karena Global Qurban-ACT memandu setiap Agen Qurban, melalui teknologi jarak jauh.
Pendekatan yang dilakukan Arif juga unik, ia menjelaskan benefit lainnya yang belum diketahui masyarakat. “Saya bilang ke mereka, insyaallah dapat pahala. Selain itu, insyaallah ada sertifikatnya, dan yang paling penting sebelum pemotongan ada fotonya, beserta nama yang bersangkutan. Jadi salah satu calon pekurban Alhamdulillah, jadi mendaftar,” ceritanya tentang bagaimana ia berhasil mengajak salah satu pekurban.
Dalam debut awal sebagai Agen Qurban, Arif mengaku masih sedikit kaku. Tetapi, setelah mendapatkan pekurban, ia malah semakin bersemangat. Semangat itu datang mengingat ia mampu membantu para penerima manfaat mendapatkan daging pada kurban nanti, maupun mendapat insentif berupa materi. Bahkan ia sekarang mulai menawarkan secara tatap muka.
Arif berharap semangatnya itu terus bertambah seiring dengan semakin dekatnya hari raya Iduladha. Tidak hanya insentif yang ia harapkan, namun Ia tentu berharap balasan kebaikan dari Allah. “Yang penting diniatkan karena Allah. Niatkan juga untuk membantu orang sebanyak-banyaknya. Karena banyak sekali yang membutuhkan uluran tangan. Mungkin dengan jembatan dari Global Qurban-ACT. Minimal luruskan niat dahulu,” pesannya.
Hingga saat ini, kesempatan menjadi Agen Qurban masih terbuka. Masyarakat yang ingin bergabung bisa mendaftarkan diri langsung di website Global Qurban DI SINI . Saat ini masyarakat yang mendaftarkan diri sebagai Agen Qurban terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Misalnya saja mahasiswa, ibu rumah tangga, pekerja informal, dan sejumlah profesional yang saat ini terdampak pandemi.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda