Jaga Kaum Muda dari Narkoba
Jum'at, 26 Juni 2020 - 06:21 WIB
Karena itu, dengan adanya kebijakan penganggaran yang masih terus berproses sampai dengan ditetapkannya anggaran tahun 2021, BNN mengusulkan adanya penambahan anggaran sekitar Rp234 miliar. Perincian tambahan anggaran tersebut untuk pelaksanaan international drugs enforcement conference (IDEC), asistensi revisi Undang-Undang Nomor 35/2009 tentang Narkotika. Kemudian, pembangunan sarana dan prasarana perkantoran untuk BNNP. (Baca juga: Resesi Ekonomi Sudah di Depan Mata)
Anggaran itu juga untuk pemenuhan layanan rehabilitasi dan pemenuhan peralatan pendukung tugas fungsi BNN serta dukungan untuk pelaksanaan breeding K-9 atau pengembangbiakan anjing pelacak.
"Perlu kami laporkan kepada Pimpinan bahwa sekarang K-9 kita sudah bisa breeding (pembiakan) dan sekarang sudah kita bisa menghasilkan anjing 20 ekor dan sudah usia lima sampai delapan bulan dan kami sudah latih, Pak," papar Heru.
Dengan breeding, maka kebutuhan Indonesia akan anjing impor untuk keperluan K-9 dapat berkurang. Tak hanya itu, Heru berharap agar perkembangbiakan anjing tersebut tak hanya dapat menghasilkan anjing latih untuk melacak narkotika, melainkan anjing yang dapat dilatih untuk membantu tugas dan fungsi lain.
"Mudah-mudahan yang kita breeding sekarang kita harapkan BNN sekarang bukan hanya untuk anjing narkotika, bisa untuk anjing dari Bea Cukai dan Polri yang kita kembangkan di Lido," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani tidak mempersoalkan pengajuan penambahan anggaran BNN. Sejauh ruang fiskal mencukupi maka DPR akan menyetujuinya. Namun, Arsul meminta BNN untuk meningkatkan "greget" di media. (Lihat videonya: Bapak Dua Anak Perkosa Nenek 70 Tahun)
"Greget di media ini BNN harus ditingkatkan. Jangan sampai nanti ada yang menganggap BNN ini tidak ada karena bagaimanapun BNN ini tetap kita perlukan," kata Sekjen PPP ini.
Senada dengan Arsul, anggota Komisi III dari Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, pihaknya akan menyetujui anggaran yang diajukan BNN sejauh ruang fiskal mencukupi. Namun, pihaknya menekankan agar bagaimana peredaran narkoba benar-benar bisa diatasi.
"BNN ada sedikit pergeseran dari pagu anggaran. Usulannya dalam pagu indikatif pasti oleh Komisi III akan di-support untuk penanganan narkoba bisa hilang dan ruang gerak bandar narkoba ini bisa dicegah," ujarnya. (Abdul Rochim/Kiswondari)
Anggaran itu juga untuk pemenuhan layanan rehabilitasi dan pemenuhan peralatan pendukung tugas fungsi BNN serta dukungan untuk pelaksanaan breeding K-9 atau pengembangbiakan anjing pelacak.
"Perlu kami laporkan kepada Pimpinan bahwa sekarang K-9 kita sudah bisa breeding (pembiakan) dan sekarang sudah kita bisa menghasilkan anjing 20 ekor dan sudah usia lima sampai delapan bulan dan kami sudah latih, Pak," papar Heru.
Dengan breeding, maka kebutuhan Indonesia akan anjing impor untuk keperluan K-9 dapat berkurang. Tak hanya itu, Heru berharap agar perkembangbiakan anjing tersebut tak hanya dapat menghasilkan anjing latih untuk melacak narkotika, melainkan anjing yang dapat dilatih untuk membantu tugas dan fungsi lain.
"Mudah-mudahan yang kita breeding sekarang kita harapkan BNN sekarang bukan hanya untuk anjing narkotika, bisa untuk anjing dari Bea Cukai dan Polri yang kita kembangkan di Lido," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani tidak mempersoalkan pengajuan penambahan anggaran BNN. Sejauh ruang fiskal mencukupi maka DPR akan menyetujuinya. Namun, Arsul meminta BNN untuk meningkatkan "greget" di media. (Lihat videonya: Bapak Dua Anak Perkosa Nenek 70 Tahun)
"Greget di media ini BNN harus ditingkatkan. Jangan sampai nanti ada yang menganggap BNN ini tidak ada karena bagaimanapun BNN ini tetap kita perlukan," kata Sekjen PPP ini.
Senada dengan Arsul, anggota Komisi III dari Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, pihaknya akan menyetujui anggaran yang diajukan BNN sejauh ruang fiskal mencukupi. Namun, pihaknya menekankan agar bagaimana peredaran narkoba benar-benar bisa diatasi.
"BNN ada sedikit pergeseran dari pagu anggaran. Usulannya dalam pagu indikatif pasti oleh Komisi III akan di-support untuk penanganan narkoba bisa hilang dan ruang gerak bandar narkoba ini bisa dicegah," ujarnya. (Abdul Rochim/Kiswondari)
(ysw)
tulis komentar anda