Dokter Reisa Beberkan Syarat Wisata Alam yang Dibuka Bertahap
Selasa, 23 Juni 2020 - 16:36 WIB
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal Doni monardo bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar telah mengumumkan pembukaan pariwisata alam yang tersebar di 270 kabupaten/kota dalam zona hitam hijau dan atau warna kuning.
Tim Komunikasi Publik Gugasnas Percepatan Penanganan COVID-19 , Reisa Broto Asmoro mengatakan, sejak 2017 wisata alam seperti ecotourism, marine tourism, dan adventure adalah salah satu andalan pariwisata Indonesia. "Selain event budaya dan kegiatan olahraga yang juga sukses meraih perhatian wisatawan," katanya di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Menurut Reisa, Ketua Gugus Tugas telah menyatakan bahwa pembukaan kembali aktivitas masyarakat di bidang pariwisata mempertimbangkan keinginan masyarakat. Pemerintah telah melakukan persiapan secara terukur dan terus-menerus sebelum mengambil kebijakan tersebut.( )
Kawasan-kawasan alam yang akan dibuka secara bertahap adalah yang berbasis ekosistem dan konservasi karena memiliki tingkat risiko paling ringan penularan COVID-19 . "Dan dengan tingkat risiko COVID-19 yang paling ringan. Dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat," kata Reisa.
Selain risiko ringan penyebaran COVID-19, Reisa mengatakan, pariwisata berbasis alam terbuka menjadi tulang punggung ekonomi rakyat. "Rakyat yang mempromosikan pembangunan atau ekonomi berkelanjutan dengan memadukan pelestarian alam, edukasi dan promosi kesadaran menjaga lingkungan hidup dan ekonomi lokal yang berkelanjutan atau sustainable ekonomi," katanya.
Ia pun mengatakan dari berbagai prediksi ekonomi memberikan sinyal bahwa kegiatan wisata yang berbasis alam atau outdoor paling cepat rebound. "Karena ecotourism adalah wisata dengan minat khusus kembalinya ekowisata Indonesia akan juga berhubungan dengan wellness tourism," kata Reisa.( )
Tim Komunikasi Publik Gugasnas Percepatan Penanganan COVID-19 , Reisa Broto Asmoro mengatakan, sejak 2017 wisata alam seperti ecotourism, marine tourism, dan adventure adalah salah satu andalan pariwisata Indonesia. "Selain event budaya dan kegiatan olahraga yang juga sukses meraih perhatian wisatawan," katanya di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Menurut Reisa, Ketua Gugus Tugas telah menyatakan bahwa pembukaan kembali aktivitas masyarakat di bidang pariwisata mempertimbangkan keinginan masyarakat. Pemerintah telah melakukan persiapan secara terukur dan terus-menerus sebelum mengambil kebijakan tersebut.( )
Kawasan-kawasan alam yang akan dibuka secara bertahap adalah yang berbasis ekosistem dan konservasi karena memiliki tingkat risiko paling ringan penularan COVID-19 . "Dan dengan tingkat risiko COVID-19 yang paling ringan. Dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat," kata Reisa.
Selain risiko ringan penyebaran COVID-19, Reisa mengatakan, pariwisata berbasis alam terbuka menjadi tulang punggung ekonomi rakyat. "Rakyat yang mempromosikan pembangunan atau ekonomi berkelanjutan dengan memadukan pelestarian alam, edukasi dan promosi kesadaran menjaga lingkungan hidup dan ekonomi lokal yang berkelanjutan atau sustainable ekonomi," katanya.
Ia pun mengatakan dari berbagai prediksi ekonomi memberikan sinyal bahwa kegiatan wisata yang berbasis alam atau outdoor paling cepat rebound. "Karena ecotourism adalah wisata dengan minat khusus kembalinya ekowisata Indonesia akan juga berhubungan dengan wellness tourism," kata Reisa.( )
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda