Family Megashift in the New Normal
Sabtu, 20 Juni 2020 - 09:02 WIB
#6. "Work-Life-Play" Balance
Ketika flexible working hour (FWH) menjadi kenormalan baru, maka batas antara bekerja (working), mengurus keluarga dan menjalankan parenting ke anak (living) serta menikmati leisure time (playing) menjadi kian kabur.
Di masa sebelumnya (era normal), waktu karyawan mayoritas untuk bekerja dan sedikit sekali bisa digunakan untuk living dan playing. Dengan FWH, maka mereka lebih leluasa mengatur waktunya dimana porsi living dan playing akan lebih besar dari sebelumnya. (Baca juga: Menkeu Rogoh Rp607,7 T untuk Pemulihan Ekonomi, Ini Realisasinya)
Keseimbangan work-live-play yang lebih baik ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan kebahagiaan (well-being). Menjalani WFH, ibarat seperti juggling dalam atraksi sirkus. Awalnya kerepotan. Namun, seiring waktu working parents akan piawai berusaha menyeimbangkan waktu untuk working-living-playing.
Dengan WFH dan FWH keluarga bisa memiliki waktu yang lebih intimate dan orang tua bisa mengamati tumbuh kembang anak.
Welcome the well-being revolution.
Ketika flexible working hour (FWH) menjadi kenormalan baru, maka batas antara bekerja (working), mengurus keluarga dan menjalankan parenting ke anak (living) serta menikmati leisure time (playing) menjadi kian kabur.
Di masa sebelumnya (era normal), waktu karyawan mayoritas untuk bekerja dan sedikit sekali bisa digunakan untuk living dan playing. Dengan FWH, maka mereka lebih leluasa mengatur waktunya dimana porsi living dan playing akan lebih besar dari sebelumnya. (Baca juga: Menkeu Rogoh Rp607,7 T untuk Pemulihan Ekonomi, Ini Realisasinya)
Keseimbangan work-live-play yang lebih baik ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan kebahagiaan (well-being). Menjalani WFH, ibarat seperti juggling dalam atraksi sirkus. Awalnya kerepotan. Namun, seiring waktu working parents akan piawai berusaha menyeimbangkan waktu untuk working-living-playing.
Dengan WFH dan FWH keluarga bisa memiliki waktu yang lebih intimate dan orang tua bisa mengamati tumbuh kembang anak.
Welcome the well-being revolution.
(ysw)
tulis komentar anda