Hari Buku dan Pentingnya Membumikan Kembali Budaya Baca
Sabtu, 23 April 2022 - 12:36 WIB
Ketiga, penguatan institusi sosial pengerak literasi. Membentuk duta baca Indonesia, duta baca daerah, bunda literasi, komunitas dan pegiat literasi yang tersebar seluruh tanah air, dengan program kerja safari literasi berbasis komunitas untuk kegemaran membaca dan kepenulisan.
Duta baca Indonesia telah melakukan safari literasi dari 18 Feburari s.d. 10 April 2022 di wilayah Jawa, Bali, NTB dan NTT. Dari safari tersebut terbit buku baru berupa antologi cerpen 30 anak Indonesia siswa SMP dengan judul “Sepasang Luka”. Telah diluncurkan dalam webinar Duta Baca Indonesia dalam memperingati Hari Buku Sedunia bersama Perpustakaan Nasional (22/4) secara daring.
Lalu, bagaimana strategi untuk memperkuat perbukuan nasional? Penulis mencoba menawarkan konsep “Penguatan Kolaborasi Ekosistem Perbukuan Nasional” dengan strategi, antara lain dengan meningkatkan kapasitas penulis-penulis baru berbasis daerah melalui sayembara/lomba dan integrasi kegiatan Duta Baca Indonesia, Bunda Literasi Daerah dan aktivis literasi Indonesia.
Selanjutnya, memberikan reward berupa intensif bagi penulis dan buku yang dinilai berdampak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Yang juga penting adalah membentuk kelompok kerja nasional dan daerah dalam percepatan peningkatan perbukuan dengan melibatkan pergururuan tinggi, kementerian/lembaga, media, lembaga penelitian, dan juga pelaku perbukuan penulis, penerjemah, penyadur, editor, desainer, illustrator, pencetak, pengembang buku eletronik, penerbit dan toko buku.
Berikutnya adalah memberikan subsidi harga buku kepada penerbit dalam rangka ketersediaan buku murah yang bermutu dan terjangkau khususnya buku bacaan terapan. Dan terakhir adalah penguatan literasi keluarga dengan membentuk role model keluarga membaca tingkat pusat, provinsi dan daerah untuk mendorong kebiasaan membaca dan menulis sejak dini.
Duta baca Indonesia telah melakukan safari literasi dari 18 Feburari s.d. 10 April 2022 di wilayah Jawa, Bali, NTB dan NTT. Dari safari tersebut terbit buku baru berupa antologi cerpen 30 anak Indonesia siswa SMP dengan judul “Sepasang Luka”. Telah diluncurkan dalam webinar Duta Baca Indonesia dalam memperingati Hari Buku Sedunia bersama Perpustakaan Nasional (22/4) secara daring.
Lalu, bagaimana strategi untuk memperkuat perbukuan nasional? Penulis mencoba menawarkan konsep “Penguatan Kolaborasi Ekosistem Perbukuan Nasional” dengan strategi, antara lain dengan meningkatkan kapasitas penulis-penulis baru berbasis daerah melalui sayembara/lomba dan integrasi kegiatan Duta Baca Indonesia, Bunda Literasi Daerah dan aktivis literasi Indonesia.
Selanjutnya, memberikan reward berupa intensif bagi penulis dan buku yang dinilai berdampak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Yang juga penting adalah membentuk kelompok kerja nasional dan daerah dalam percepatan peningkatan perbukuan dengan melibatkan pergururuan tinggi, kementerian/lembaga, media, lembaga penelitian, dan juga pelaku perbukuan penulis, penerjemah, penyadur, editor, desainer, illustrator, pencetak, pengembang buku eletronik, penerbit dan toko buku.
Berikutnya adalah memberikan subsidi harga buku kepada penerbit dalam rangka ketersediaan buku murah yang bermutu dan terjangkau khususnya buku bacaan terapan. Dan terakhir adalah penguatan literasi keluarga dengan membentuk role model keluarga membaca tingkat pusat, provinsi dan daerah untuk mendorong kebiasaan membaca dan menulis sejak dini.
(ynt)
tulis komentar anda