Akselerasi Vaksin Booster demi Kesehatan Masyarakat

Selasa, 05 April 2022 - 14:02 WIB
Selain itu, kasus aktif secara nasional juga turun hingga 83 persen dari puncak kasus yang lalu. Saat ini kasus aktifnya sudah berada di bawah 100.000. Pemerintah juga mengklaim jumlah pasien rawat inap di rumah sakit turun hingga 85 persen dan kapasitas tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) saat ini kisaran 6 persen.

Pemerintah dalam akselerasi vaksinasi booster dalam beberapa bulan terakhir memang cukup efektif karena melibatkan sejumlah instansi baik negeri maupun swasta. Misalnya kementerian atau lembaga, TNI/Polri, intansi swasta, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, sampai ormas seperti PBNU dan Muhammadiyah.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto dalam beberapa kesempatan juga selalu menegaskan jika syarat mudik harus booster bukan untuk membatasi jumlah pemudik. Hal tersebut dilakukan agar pemudik lebih aman selama perjalanan dan tidak terjadi penularan yang signifikan pascalebaran.

Bahkan, guna memenuhi kebutuhan booster selama perjalanan mudik, Kemenkes dan Kementerian Perhubungan menyediakan posko vaksinasi Covid-19. Nantinya, posko-posko tersebut berlokasi di bandara, pelabuhan, terminal dan stasiun kereta api, agar para pemudik bisa mendapatkan vaksinasi booster dengan mudah.

Langkah ini dinilai efektif dan efisien karena pemudik yang belum sempat vaksinasi ketiga, bisa mendapatkan vaksin di sejumlah titik tanpa repot-repot harus mencari di luar jalur mudik. Jika kebijakan ini sukses, maka pelonggaran kebijakan mudik Lebaran tidak akan menimbulkan gelombang kasus Covid-19 baru di kemudian hari, sekaligus bisa melindungi seluruh masyarakat, terutama kelompok lanjut usia.

Bahkan, Polri juga siap menyukseskan program pemerintah dengan mendirikan pos pengamanan dan pos pelayanan di sejumlah titik saat momentum perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah. Pos pengamanan dan pelayanan itu dilakukan untuk memastikan setiap orang yang mudik sudah menerima vaksin booster atau vaksin Covid-19 tahap ketiga.

Masyarakat juga diharapkan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan meskipun telah mendapatkan vaksin booster. Vaksinasi booster dan protokol kesehatan merupakan dua kunci yang tak bisa dipisahkan. Potensi lonjakan kasus Covid-19 masih tetap ada jika vaksin booster tidak dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan saat perjalanan mudik.

Makanya, vaksinasi booster dan protokol kesehatan ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Masyarakat juga diharapkan tidak selalu mempertentangkan alasan mengapa harus melakukan vaksin jika memakai masker efektif atau mengapa harus memakai masker jika vaksin terbukti ampuh.

Perlu ditegaskan lagi bahwa vaksinasi dan protokol kesehatan 3M memiliki fungsi yang berbeda. Ketika seseorang tertular Covid-19, vaksin terbukti secara ilmiah membentuk kekebalan komunitas yang dapat melindungi penderita dari gejala yang parah, risiko perawatan di rumah sakit bahkan risiko kematian. Namun, potensi penularan masih tetap ada.

Penularan dapat dicegah dengan menghindari paparan virus, yaitu menerapkan disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Harapannya agar masyarakat bisa memahami bahwa vaksin maupun protokol kesehatan 3M tidak akan berfungsi optimal jika tidak dilakukan dengan benar.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More