Puasa dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Senin, 04 April 2022 - 08:02 WIB
Sejatinya, pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian dan mentalitas peserta didik sangat penting adanya. Daniel Goleman dalam teorinya menjelaskan bahwa kecerdasan emosional dan sosial di dalam kehidupan dibutuhkan sebesar 80%, sedangkan kecerdasan intelektual hanya sebesar 20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk membangun kehidupan yang beradab. Oleh sebab itu, dengan adanya pendidikan karakter, peserta didik dapat mempelajari dan memahami bagaimana menggunakan kebebasan berpendapat mereka dan merefleksikan karakter yang baik dalam setiap sikap dan aktivitasnya.

Seorang penyair Arab Syauqi Bey berkata bahwa “Sesungguhnya kejayaan suatu umat (bangsa) terletak pada akhlak/ karakternya. Jika itu telah runtuh, maka runtuh pulalah bangsa itu.” penyair Arab ini sangat relevan dengan hadis Rasulullah bahwa “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan budi pekerti (HR Ahmad).”

Urgensi Pendidikan Karakter

Sistem pendidikan dalam membentuk SDM dengan karakter yang tangguh, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri masih jauh dari kata berhasil. Ironisnya, kondisi tersebut terjadi hampir di semua lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa mendidik kepribadian siswa adalah tanggung jawab orang tua. Pendapat tersebut sebagian memang benar, akan tetapi sekolah yang juga mempunyai fungsi untuk mendidik juga memiliki peran dan tanggung jawab sebagai orang tua kedua yang seharusnya juga terpanggil untuk mendidik perilaku para generasi penerus bangsa, bukan hanya mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan semata.

Pendidikan merupakan upaya untuk mendewasakan manusia dalam berbagai segi. Pendidikan karakter yang merupakan salah satu sarana pengembangansoft skillyang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.

Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Bahkan setiap materi dalam sebuah mata pelajaran perlu diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengalaman nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat.

Selain melalui pendidikan, setiap momen Ramadan yang kini tengah dijalani oleh umat muslim, sejatinya dapat menjadi salah satu jalan untuk membangun karakter SDM Indonesia. Hal itu tercermin dalam salah satu nilai yang sangat asasi dalam menjalankan ibadah puasa adalah mengasah kecerdasan sosial dan hal ini langsung dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Puasa dan sedekah bisa melahirkan karakter sosial yang positif serta melahirkan rasa kepedulian terhadap sesama.

Sehingga, sungguh sangat indah jika nilai-nilai yang ada di dalam Ramadan dapat diteruskan meski di bulan-bulan berikutnya karena tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan kita pribadi, tapi juga menyelamatkan bangsa. Kita berharap, Ramadan dapat membentuk karakter atau akhlak yang mulia bagi kita semua. Semoga.
(ynt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More