Pengamat: Puan Bisa Jadi Lokomotif Penggerak Kebangkitan UMKM
Senin, 21 Maret 2022 - 09:14 WIB
JAKARTA - Peneliti Ekonomi Political and Public Policy Studies (P3S) Hastoruan menyebut Puan Maharani bisa menjadi lokomotif penggerak kebangkitan usaha wong cilik ini. Menurutnya, Puan Maharani membuka ruang yang sangat besar bagi bertumbuhnya ekosistem ekonomi digital di Indonesia, khususnya pada perempuan pelaku UMKM .
Hal ini terlihat dari banyaknya agenda dan komitmen yang jelas dalam rangka peningkatan peran perempuan pelaku UMKM agar memasuki pasar digital.
"Itu bisa kita saksikan di banyak pemberitaan bagaimana beliau memberi perhatian pada ekonomi digital ini khususnya bagi kelompok perempuan. Itu sudah tepat sekali karena memang potensi besar ada di sana," ujar Hastoruan dalam diskusi bertajuk "Puan Maharani dan Penguatan Ekonomi Digital Perempuan Pelaku UMKM" di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Dia menjelaskan potensi ekonomi digital di Indonesia yang sangat besar harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM. Tersedianya infrastruktur digital yang makin optimal harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pendapatan.
Di samping itu, pemerintah diminta memberikan pendampingan yang lebih konsisten agar para pelaku UMKM memiliki kapasitas untuk memasuki ekosistem ekonomi digital.
"Ketika infrastuktur digital sudah tersedia, ekosistemnya sudah ada, sekarang tinggal kapasitas pelaku UMKM kita yang perlu ditingkatkan. Suka tidak suka UMKM adalah fondasi ekonomi nasional saat ini dan di kala pandemi sektor ini sangat bertahan," jelasnya.
Dia memberikan contoh UMKM Jamu sebagai sektor yang mendapat peluang bagus saat pandemi apalagi para pelakunya adalah perempuan. "Bicara ekonomi rumah tangga ya kita bicara peran perempuan yang tidak bisa dianggap sepele. Dan ini banyak ditopang oleh sektor UMKM yang ditekuni ibu-ibu seperti jamu yang saat pandemi paling banyak dicari masyarakat," paparnya.
Khusus untuk UMKM, kata dia penjualanonline dominan dilakukan oleh pelaku usaha perempuan yaitu sebanyak 61% dengan kegiatan yang beragam seperti sektor industri pengolahan rumah tangga 86%, restoran 71%, dan perdagangan 44%.
"Artinya ini sangat besar potensi dan peluangnya. Sekarang tinggal pendampingan bagi mereka sehingga hasil produknya bisa bersaing di pasar digital, juga inovasi agar memenangkan pasar digital itu," katanya.
Dari catatan yang dihimpun, lanjut dia ekonomi digital Indonesia 2021 sebesar Rp632 triliun dan akan bertumbuh delapan kali lipat pada 2030. Bukan hanya itu perempuan semakin memainkan peran penting bagi ekonomi Indonesia.
Di sektor UMKM, sebanyak 53,76% dimiliki oleh perempuan dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97%, dan kontribusi ekonomi hingga 61%.
"Artinya Ibu Puan sudah sangat tepat memberi perhatian pada sektor ekonomi digital bagi perempuan pelaku UMKM ini. Kita akan dorong terus misalnya bagaimana DPR di bawah pimpinan beliau mampu menghadirkan kebijakan politik baik dari sisi legislasi dan anggaran untuk mendukung pelaku UMKM ini," ucapnya.
Hal ini terlihat dari banyaknya agenda dan komitmen yang jelas dalam rangka peningkatan peran perempuan pelaku UMKM agar memasuki pasar digital.
Baca Juga
"Itu bisa kita saksikan di banyak pemberitaan bagaimana beliau memberi perhatian pada ekonomi digital ini khususnya bagi kelompok perempuan. Itu sudah tepat sekali karena memang potensi besar ada di sana," ujar Hastoruan dalam diskusi bertajuk "Puan Maharani dan Penguatan Ekonomi Digital Perempuan Pelaku UMKM" di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Dia menjelaskan potensi ekonomi digital di Indonesia yang sangat besar harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM. Tersedianya infrastruktur digital yang makin optimal harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pendapatan.
Di samping itu, pemerintah diminta memberikan pendampingan yang lebih konsisten agar para pelaku UMKM memiliki kapasitas untuk memasuki ekosistem ekonomi digital.
"Ketika infrastuktur digital sudah tersedia, ekosistemnya sudah ada, sekarang tinggal kapasitas pelaku UMKM kita yang perlu ditingkatkan. Suka tidak suka UMKM adalah fondasi ekonomi nasional saat ini dan di kala pandemi sektor ini sangat bertahan," jelasnya.
Dia memberikan contoh UMKM Jamu sebagai sektor yang mendapat peluang bagus saat pandemi apalagi para pelakunya adalah perempuan. "Bicara ekonomi rumah tangga ya kita bicara peran perempuan yang tidak bisa dianggap sepele. Dan ini banyak ditopang oleh sektor UMKM yang ditekuni ibu-ibu seperti jamu yang saat pandemi paling banyak dicari masyarakat," paparnya.
Khusus untuk UMKM, kata dia penjualanonline dominan dilakukan oleh pelaku usaha perempuan yaitu sebanyak 61% dengan kegiatan yang beragam seperti sektor industri pengolahan rumah tangga 86%, restoran 71%, dan perdagangan 44%.
"Artinya ini sangat besar potensi dan peluangnya. Sekarang tinggal pendampingan bagi mereka sehingga hasil produknya bisa bersaing di pasar digital, juga inovasi agar memenangkan pasar digital itu," katanya.
Dari catatan yang dihimpun, lanjut dia ekonomi digital Indonesia 2021 sebesar Rp632 triliun dan akan bertumbuh delapan kali lipat pada 2030. Bukan hanya itu perempuan semakin memainkan peran penting bagi ekonomi Indonesia.
Di sektor UMKM, sebanyak 53,76% dimiliki oleh perempuan dengan pegawai perempuan mencapai hingga 97%, dan kontribusi ekonomi hingga 61%.
"Artinya Ibu Puan sudah sangat tepat memberi perhatian pada sektor ekonomi digital bagi perempuan pelaku UMKM ini. Kita akan dorong terus misalnya bagaimana DPR di bawah pimpinan beliau mampu menghadirkan kebijakan politik baik dari sisi legislasi dan anggaran untuk mendukung pelaku UMKM ini," ucapnya.
(kri)
tulis komentar anda