Pemerintah Perlu Siapkan Aparat untuk Disiplin New Normal
Selasa, 16 Juni 2020 - 15:04 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menerapkan New Normal atau kenormalan baru di tengah pandemi COVID-19 terus menuai perdebatan. Pasalnya, sebelum new normal itu diterapkan, masyarakat yang terjangkit maupun yang meninggal akibat COVID-19 terus meningkat tajam. Bahkan, pada Senin (15/6) kemarin, 64 meninggal dunia akibat pandemi ini.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay secara pribadi melihat bahwa New Normal belum tepat untuk diberlakukan di waktu sekarang ini. Pasalnya, kurva penyebaran virus COVID-19 masih terus merangkak naik. (Baca juga: Terus Bertambah, 680 WNI di Luar Negeri Sembuh COVID-19)
“Yang terpapar semakin banyak. Bahkan, yang meninggal juga terus bertambah,” ujar Saleh kepada SINDOnews, Selasa (16/6/2020).
Saleh mengakui bahwa di satu sisi harus disadari bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan stabilisasi perekonomian. Namun di sisi lain, untuk menstabilkan ekonomi tidak boleh mengorbankan masyarakat.
“Jadi, memang harus ada keseimbangan antara ekonomi dan keselamatan,” kata Wakil Ketua Fraksi PAN DPR itu.
Karena itu, menurut Saleh, pemerintah harus mempersiapkan segala sesuatu jika New Normal benar-benar diterapkan. Termasuk menyiapkan aparatur yang siap mengingatkan dan mendisiplinkan masyarakat. Para petugas itu harus menegur masyarakat yang melanggar protokol kesehatan yang sudah dibuat sesuai standar.
“Kalau ada warga masyarakat yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak, tidak tertib di keramaian, dan lain-lain, harus diingatkan. Kalau tidak tertib, dikhawatirkan dapat memperburuk keadaan,” terang mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu. (Baca juga: Jimly: Pancasila Sudah Final, Jangan Lagi Mundur ke Konflik Masa Lalu)
“Protokolnya kan sudah standar. Tinggal kedisiplinan dan ketegasan saja. Karena itu diperlukan petugas yang mengawasi,” sambung Saleh.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay secara pribadi melihat bahwa New Normal belum tepat untuk diberlakukan di waktu sekarang ini. Pasalnya, kurva penyebaran virus COVID-19 masih terus merangkak naik. (Baca juga: Terus Bertambah, 680 WNI di Luar Negeri Sembuh COVID-19)
“Yang terpapar semakin banyak. Bahkan, yang meninggal juga terus bertambah,” ujar Saleh kepada SINDOnews, Selasa (16/6/2020).
Saleh mengakui bahwa di satu sisi harus disadari bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan stabilisasi perekonomian. Namun di sisi lain, untuk menstabilkan ekonomi tidak boleh mengorbankan masyarakat.
“Jadi, memang harus ada keseimbangan antara ekonomi dan keselamatan,” kata Wakil Ketua Fraksi PAN DPR itu.
Karena itu, menurut Saleh, pemerintah harus mempersiapkan segala sesuatu jika New Normal benar-benar diterapkan. Termasuk menyiapkan aparatur yang siap mengingatkan dan mendisiplinkan masyarakat. Para petugas itu harus menegur masyarakat yang melanggar protokol kesehatan yang sudah dibuat sesuai standar.
“Kalau ada warga masyarakat yang tidak pakai masker, tidak jaga jarak, tidak tertib di keramaian, dan lain-lain, harus diingatkan. Kalau tidak tertib, dikhawatirkan dapat memperburuk keadaan,” terang mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu. (Baca juga: Jimly: Pancasila Sudah Final, Jangan Lagi Mundur ke Konflik Masa Lalu)
“Protokolnya kan sudah standar. Tinggal kedisiplinan dan ketegasan saja. Karena itu diperlukan petugas yang mengawasi,” sambung Saleh.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda