Jalur KA Trans-Jawa Dihentikan

Jum'at, 24 April 2020 - 06:21 WIB
Lonjakan lalu lintas orang juga terjadi di terminal-terminal bus jarak jauh. Hal ini seperti terlihat di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur. Berdasarkan data, Pada Selasa (21/4/2020) jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang adalah 546 orang. Pada Rabu (22/4/2020) jumlahnya meningkat menjadi 840 orang.

Kepala Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulogebang Bernad Octavianus Pasaribu menyebut, peningkatan ini akibat adanya larangan mudik yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo dan berlaku pada Jumat 24 April 2020 ini. "Kebanyakan penumpang didominasi ke Jawa. Mungkin ada kekhawatiran dari warga pendatang yang tidak bisa pulang kampung bila mulai diberlakukannya larangan mudik," ujarnya.

Menghadapi kondisi tersebut, pengelola terminal tetap menerapkan protokol kesehatan dalam usaha mencegah penyebaran Covid-19. Karena itu, para penumpang diwajibkan memakai masker. Kemudian, jumlah penumpang yang diangkut juga maksimal 50% dari kapasitas tempat duduk.

Kondisi sama terlihat di Terminal Kalideres. Penumpang yang hendak ke Sumatera dan bagian timur Jawa kemarin terlihat memadati ruang tunggu bus lintas Sumatera, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Jumlah kursi yang tak sebanding dengan jumlah penumpang membuat tiga ruang tunggu itu penuh sesak. Beberapa barang bawaan seperti tas besar dan koper terlihat di antara penumpang. Meski demikian, sejumlah pemudik mengenakan masker serta beberapa di antaranya menggunakan sarung tangan.

Seorang pemudik, Elga (40), mengakui memilih mudik hari ini lantaran besok pemerintah sudah memberlakukan larangan mudik. Takut tidak bisa balik kampung, Elga memilih berangkat dulu ke Tasikmalaya. "Daripada nanti enggak bisa mudik, soalnya saya di sini dagang juga sepi. Mending puasa di kampung saja," kata Adin di lokasi kemarin.

Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muslim, mengakui ada peningkatan jumlah penumpang pada 22 April. Namun dia membantah bila kenaikan itu lantaran menjelang hari larangan mudik. Bagi Muslim, itu tren kenaikan mingguan. "Mungkin naik sedikit menjelang puasa saja. Tapi tidak signifikan," katanya saat dihubungi, Kamis (23/4/2020). (Yan Yusuf/Helmi Firdaus/Binti Murafida/Rizki Alpino)
(ysw)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More