Keren, Tiga Kabupaten Ini Atasi Dampak Corona Berdasarkan Data Dari Kampung
Jum'at, 12 Juni 2020 - 14:30 WIB
Nah, dari kacamata Bappenas ada tiga kabupaten yang bisa dijadikan contoh yang sukses m melakukan sinkronisasi data melalui SID. Kabputaen tersebut adalah Kabupaten Manokwari Selatan, Lombok Timur, dan Bondowoso Prinsipnya melalui Sistem Informasi Desa (SID) yang dibangun dari desa ini, terhubung dengan sistem informasi di tingkat kabupaten. Pemerintah daerah dapat melaksanakan perencanaan dan penganggaran pembangunan tepat sasaran.
Di Kabupaten Bondowoso, misalnya, SID mampu menyediakan data rumah tangga yang belum terjangkau layanan administrasi kependudukan dan bantuan sosial. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang terintegrasi dalam SID digunakan untuk verifikasi penerima bantuan sosial sehingga menjadi lebih tepat sasaran.
Hal ini berkontribusi pada pencapaian penyaluran BLT Dana Desa, di mana sampai awal Juni 2020, sebanyak lebih dari 80 persen desa dikabupaten ini sudah menyalurkan BLT Dana Desa bagi masyarakat miskin dan rentan terdampak Covid-19. KH Salwa Arifin, Bupati Bondowoso menyampaikan melalui SID kecil kemungkinanya ada penyelewengan atau kesalahan dalam penyaluran bantuan sosial ke masyarakat. baik yang berupa dana tunai maupun bantuan berupa bahan pangan (Sembako). Sebab semuanya telah terverifikasi dari data yang ada di SID.
Menurut Salwa Arifin, SID di Kabupaten Bondowoso juga digunakan untuk menyusun anggaran perencanan, pelaksanan dan pelaporan kegiatan pembangunan yang ada di tiap desa. Ini dilakukan melalui aplikasi yang disebut Siskudes. hingga akhir tahun lalu sudah semua desa di Kabupaten Bondowoso (209 desa) menggunakan apliaksi Siskudes. SID sendiri mulai dikembangkan oleh kabupaten Bondowoso sejak 2017.
Bupati Kabupaten Manokwari Selatan, Markus Waran juga memastikan pembaruan data lewat sistem administrasi dan informasi berbasis kampung dengan proses pendataan yang didukung kader di kampong-kampung. Sistem informasi berbasis data dari kampung ini dinamakan SAIK (Sistem Administrasi dan Informasi Kampung) Plus.
Menurut Bupati Markus Waran, sistem SAIK ini menjadi solusi yang tepat karena sistemnya sederhana dan melibatkan pemerintah dan masyarakat kampung. Melalui apkikasi SAIK ini Pemerintah Kabupaten bersama masyarakat mampu melakukan pendataan serta melakukan perencanaan pembangunan di kampung secara bersama dalam musrembang kampung yang berdasarkan data yang akurat.
SAIK dapat menyediakan data yang dibutuhkan seperti data orang asli Papua, data kependudukan, potensi wilayah kampung atau distrik, data kondisi rumah penduduk, rumah yang ditinggali lebih dari satu keluarga dan lain-lain.
Targetnya, tahun ini semua data dari seluruh distrik yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan, sudah ada dalam SAIK. jika ini berhasil dilakukan maka, target menjadi kabupaten yang berbasis data dapat terwujud.
Hingga akhir tahun 2019 lalu, masih ada tiga distrik yang belum masuk data SAIK. yakni Distrik Dataran Isim, Tahota dan Nenei. Menurut Markus jika jika sisitem SAIK ini rampung dan sudah diaplikasikan di seluruh kabupaten, maka akan dengan memudahkan seluruh elemen termasuk pemerintahan daerah dalam membangunan Manokwari Selatan.
Di Kabupaten Bondowoso, misalnya, SID mampu menyediakan data rumah tangga yang belum terjangkau layanan administrasi kependudukan dan bantuan sosial. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang terintegrasi dalam SID digunakan untuk verifikasi penerima bantuan sosial sehingga menjadi lebih tepat sasaran.
Hal ini berkontribusi pada pencapaian penyaluran BLT Dana Desa, di mana sampai awal Juni 2020, sebanyak lebih dari 80 persen desa dikabupaten ini sudah menyalurkan BLT Dana Desa bagi masyarakat miskin dan rentan terdampak Covid-19. KH Salwa Arifin, Bupati Bondowoso menyampaikan melalui SID kecil kemungkinanya ada penyelewengan atau kesalahan dalam penyaluran bantuan sosial ke masyarakat. baik yang berupa dana tunai maupun bantuan berupa bahan pangan (Sembako). Sebab semuanya telah terverifikasi dari data yang ada di SID.
Menurut Salwa Arifin, SID di Kabupaten Bondowoso juga digunakan untuk menyusun anggaran perencanan, pelaksanan dan pelaporan kegiatan pembangunan yang ada di tiap desa. Ini dilakukan melalui aplikasi yang disebut Siskudes. hingga akhir tahun lalu sudah semua desa di Kabupaten Bondowoso (209 desa) menggunakan apliaksi Siskudes. SID sendiri mulai dikembangkan oleh kabupaten Bondowoso sejak 2017.
Bupati Kabupaten Manokwari Selatan, Markus Waran juga memastikan pembaruan data lewat sistem administrasi dan informasi berbasis kampung dengan proses pendataan yang didukung kader di kampong-kampung. Sistem informasi berbasis data dari kampung ini dinamakan SAIK (Sistem Administrasi dan Informasi Kampung) Plus.
Menurut Bupati Markus Waran, sistem SAIK ini menjadi solusi yang tepat karena sistemnya sederhana dan melibatkan pemerintah dan masyarakat kampung. Melalui apkikasi SAIK ini Pemerintah Kabupaten bersama masyarakat mampu melakukan pendataan serta melakukan perencanaan pembangunan di kampung secara bersama dalam musrembang kampung yang berdasarkan data yang akurat.
SAIK dapat menyediakan data yang dibutuhkan seperti data orang asli Papua, data kependudukan, potensi wilayah kampung atau distrik, data kondisi rumah penduduk, rumah yang ditinggali lebih dari satu keluarga dan lain-lain.
Targetnya, tahun ini semua data dari seluruh distrik yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan, sudah ada dalam SAIK. jika ini berhasil dilakukan maka, target menjadi kabupaten yang berbasis data dapat terwujud.
Hingga akhir tahun 2019 lalu, masih ada tiga distrik yang belum masuk data SAIK. yakni Distrik Dataran Isim, Tahota dan Nenei. Menurut Markus jika jika sisitem SAIK ini rampung dan sudah diaplikasikan di seluruh kabupaten, maka akan dengan memudahkan seluruh elemen termasuk pemerintahan daerah dalam membangunan Manokwari Selatan.
(eko)
tulis komentar anda