Di Muktamar NU, Jokowi Ungkap tentang Dakwah dan Pengajian Virtual
Rabu, 22 Desember 2021 - 13:53 WIB
JAKARTA - Pada saat membuka Muktamar ke-34 NU, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bercerita tentang pertemuannya dengan Bos Facebook Mark Zuckerberg lima tahun lalu. Jokowi mengatakan pada pertemuan tersebut sempat bermain pingpong virtual dengan menggunakan oculus.
Dia pun diingatkan oleh Mark, nantinya memasuki dunia virtual atau metaverse. Di mana akan muncul restoran virtual kantor virtual, wisata virtual, mal virtual.
Dia pun mengingatkan, agar semua pihak hati-hati menyikapi ini, termasuk juga NU. Dia mengatakan nantinya akan ada pengajian ataupun dakwah virtual.
"Dan NU karena di dalam temanya ber khidmat untuk Peradaban dunia, hati hati memang Peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi umat manusia di seluruh dunia," ucapnya.
"Khususnya di negara kita Indonesia. Nanti semuanya, dakwah virtual, pengajian virtual. Tetapi betul-betul kayak kita ketemu seperti ini. Bukan seperti sekarang yang masih vidkon, bukan," tambahnya.
Menurut Jokowi, metaverse akan mengubah, tidak tahu apakah karena Pandemi ini menjadi dipercepat lima tahun atau 10 tahun tapi pasti datang. Oleh sebab itu kita semuanya harus siap.
Namun begitu, Jokowi yakin hal ini dihadapi karena banyak ahli-ahli teknologi di NU. Di mana banyak santri-santri yang bergelar doktor.
"Karena apapun ke depan yang namanya teknologi harus mau tidak mau, kita harus masuk ke sana. Karena kita ingin teknologi ini maslahat bagi umat,maslahat bagi masyarakat, maslahat bagi rakyat. Jangan sampai ini malah merusak membuat hal hal yang negatif bagi rakyat kita," pungkasnya.
Dia pun diingatkan oleh Mark, nantinya memasuki dunia virtual atau metaverse. Di mana akan muncul restoran virtual kantor virtual, wisata virtual, mal virtual.
Dia pun mengingatkan, agar semua pihak hati-hati menyikapi ini, termasuk juga NU. Dia mengatakan nantinya akan ada pengajian ataupun dakwah virtual.
"Dan NU karena di dalam temanya ber khidmat untuk Peradaban dunia, hati hati memang Peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi umat manusia di seluruh dunia," ucapnya.
"Khususnya di negara kita Indonesia. Nanti semuanya, dakwah virtual, pengajian virtual. Tetapi betul-betul kayak kita ketemu seperti ini. Bukan seperti sekarang yang masih vidkon, bukan," tambahnya.
Menurut Jokowi, metaverse akan mengubah, tidak tahu apakah karena Pandemi ini menjadi dipercepat lima tahun atau 10 tahun tapi pasti datang. Oleh sebab itu kita semuanya harus siap.
Namun begitu, Jokowi yakin hal ini dihadapi karena banyak ahli-ahli teknologi di NU. Di mana banyak santri-santri yang bergelar doktor.
"Karena apapun ke depan yang namanya teknologi harus mau tidak mau, kita harus masuk ke sana. Karena kita ingin teknologi ini maslahat bagi umat,maslahat bagi masyarakat, maslahat bagi rakyat. Jangan sampai ini malah merusak membuat hal hal yang negatif bagi rakyat kita," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda