Asap Kretek Menguap di Hollywood
Jum'at, 17 Desember 2021 - 11:10 WIB
Dalam film-film Hollywood, berbagai simbol kenegaraan Amerika kerap muncul mewarnai hampir setiap adegan. Mulai bendera, gedung putih, bahkan Coca-cola dan Marlboro. Mereka menyisipkan pesan itu sebagai ekspresi nasionalisme Amerika.
Tapi, tahukah apa isi di dalam bungkus Marlboro yang tergeletak di atas meja itu? Sama seperti di film 3000 Miles, ternyata lambang rokok kretek merek Djarum Indonesia. Mengapa bukan bungkus asli Djarum yang dipamerkan? Di situ nasionalisme Amerika ditunjukkan secara sadar oleh insan film Hollywood.
Berbeda dengan adegan film, di adegan nyata kretek Indonesia tak lagi bisa disembunyikan dari mata telanjang. Di tahun 2014, selebriti Selena Gomez menjadi sorotan media setelah putus cinta dengan penyanyi Justin Bieber. Ia yang dikenal publik sebagai artis kalem, terjepret kamera tengah menggapit sebungkus kretek di depan sebuah toko tak jauh dari tempat tinggalnya di Tarzana, California. Di bagian bawah bungkus berwarna merah maron itu tercetak sangat jelas merek Djarum dengan huruf kapital berwarna putih.
Mirip Mariyuana
Kabar kretek sangat disukai masyarakat Amerika sudah lama kita dengar. Mereka sering menyebut rokok beraroma perisa ini mirip-mirip mariyuana alias ganja.
Efek aroma mariyuana dipengaruhi oleh kandungan aneka perisa atau rempah yang terkandung dalam kretek, seperti cengkeh, manis jangan, kapulaga, dan lain-lain. Aroma ini menjadi faktor pembeda dari rokok putih produk Philip Morris Amerika atau BAT Inggris umumnya.
Kisah paling dramatik pernah digambarkan Pramudya Ananta Toer dengan sangat indah dalam buku Mark Hanusz Kretek, The Culture and He-ritage of Indonesia's Clove Cigarette(2000). Kisah tentang perjalanan diplomatik H Agus Salim di Britania Raya, yang menyebut aroma kretek sebagai alasan Barat menjajah dunia oleh karena kandungan rempahnya. Jawaban itu tak saja menghentikan upaya para diplomat Inggris yang meminta Agus Salim menyudahi mengisap kretek di pertemuan itu, sekaligus memperolok mereka.
Produk-produk kretek, khususnya Djarum yang diekspor ke Amerika, memang menawarkan berbagai aroma yang cukup memikat. Antara lain Djarum Super, LA Lights, L.A Menthol Lights, juga Djarum Black Menthol, Black Cappucino dan Black Tea.
Data-data ketertarikan selebriti Amerika terhadap kretek terus tumbuh dan menguatirkan FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Pada 2009 mereka menyusun draft UU untuk mencegah masyarakat tertarik pada kretek. Ketertarikan itu bisa digambarkan melalui data ekspor pada tahun-tahun munculnya UU itu.
Perang Dagang
Tapi, tahukah apa isi di dalam bungkus Marlboro yang tergeletak di atas meja itu? Sama seperti di film 3000 Miles, ternyata lambang rokok kretek merek Djarum Indonesia. Mengapa bukan bungkus asli Djarum yang dipamerkan? Di situ nasionalisme Amerika ditunjukkan secara sadar oleh insan film Hollywood.
Berbeda dengan adegan film, di adegan nyata kretek Indonesia tak lagi bisa disembunyikan dari mata telanjang. Di tahun 2014, selebriti Selena Gomez menjadi sorotan media setelah putus cinta dengan penyanyi Justin Bieber. Ia yang dikenal publik sebagai artis kalem, terjepret kamera tengah menggapit sebungkus kretek di depan sebuah toko tak jauh dari tempat tinggalnya di Tarzana, California. Di bagian bawah bungkus berwarna merah maron itu tercetak sangat jelas merek Djarum dengan huruf kapital berwarna putih.
Mirip Mariyuana
Kabar kretek sangat disukai masyarakat Amerika sudah lama kita dengar. Mereka sering menyebut rokok beraroma perisa ini mirip-mirip mariyuana alias ganja.
Efek aroma mariyuana dipengaruhi oleh kandungan aneka perisa atau rempah yang terkandung dalam kretek, seperti cengkeh, manis jangan, kapulaga, dan lain-lain. Aroma ini menjadi faktor pembeda dari rokok putih produk Philip Morris Amerika atau BAT Inggris umumnya.
Kisah paling dramatik pernah digambarkan Pramudya Ananta Toer dengan sangat indah dalam buku Mark Hanusz Kretek, The Culture and He-ritage of Indonesia's Clove Cigarette(2000). Kisah tentang perjalanan diplomatik H Agus Salim di Britania Raya, yang menyebut aroma kretek sebagai alasan Barat menjajah dunia oleh karena kandungan rempahnya. Jawaban itu tak saja menghentikan upaya para diplomat Inggris yang meminta Agus Salim menyudahi mengisap kretek di pertemuan itu, sekaligus memperolok mereka.
Produk-produk kretek, khususnya Djarum yang diekspor ke Amerika, memang menawarkan berbagai aroma yang cukup memikat. Antara lain Djarum Super, LA Lights, L.A Menthol Lights, juga Djarum Black Menthol, Black Cappucino dan Black Tea.
Data-data ketertarikan selebriti Amerika terhadap kretek terus tumbuh dan menguatirkan FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Pada 2009 mereka menyusun draft UU untuk mencegah masyarakat tertarik pada kretek. Ketertarikan itu bisa digambarkan melalui data ekspor pada tahun-tahun munculnya UU itu.
Perang Dagang
tulis komentar anda