Pulihkan Kondisi di Tengah Corona, Jokowi Diminta Perhatikan UMKM

Minggu, 07 Juni 2020 - 20:20 WIB
Kecenderungan berjalan sendiri-sendiri dan adanya saling curiga mengakibatkan pengembangan UMKM di Indonesia mengalami kendala apalagi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

"Harus ada sinergi antar UMKM, pemerintah dan kelompok ekonomi makro. Nilai Pancasila bisa jadi spirit gotong royong dalam membangun ekosistem arus ekonomi ekonomi baru yang lebih komprehensif, menguatkan yang lemah, tanpa melemahkan yang kuat," demikian kata Syauqi Ma'ruf Amin.

Gus Oqi menyontohkan, bagaimana pelaku UMKM di akar rumput masih sering berjalan sendiri. Bahkan tak jarang sebagai usaha mikro yang memiliki brand dalam skala kecil justru terjadi saling sentimen.

"Tak jarang ada sentimen antara pelaku UMKM, seharusnya brand-brand lokal itu bersatu menjadi kekuatan produk UMKM yang bisa bersaing dengan brand besar sehingga menggerakkan roda ekonomi. Pembangunan UMKM harus terintegrasi mulai dari hulu ke hili," ujar Syauqi.

Sementara itu, Ricky Suhendar dari KJRI Hongkong menyebutkan, pihaknya fokus pada pembinaan 180 ribua pekerja migran Indonesia (PMI) di Hongkong. Tak hanya itu 5 ribu PMI di macau juga menjadi salah satu sasaran kelompok yang didampingi.

KJRI Hongkong kata Ricky, selama beberapa tahun terakhir melakukan upaya pemberdayaan dengan memberi pelatihan enterpreneur. Targetnya usai PMI purna kontrak dapat kembali ke tanah air dan menciptakan sektor usaha baru.

"UMKM harus diberi perhatian utama. Mengapa? Karena saat krisis UMKM adalah alat topang utama dalam pemulihan ekonomi. PDB Indonesia 60 persen ditopang oleh UMKM. KJRI melakukan pemberdayaan para PMI dengan melakukan pembinaan, setelah purna jadi PMI di Hongkong mereka pulang dengan menjadi wirausahawan baru di tanah air. KJRI juga sinergi dengan Bank BUMN dan stakeholder lainnya," demikian kata Ricky.

Cerita menarik tentang vitalnya peran UMKM diulas oleh diaspora Indonesia di New York, Amerika Serikat, Lia Sundah Suntoso. Ia mengaku selama krisis sangat terbantu dengan para pelaku UMKM di sana. "Dengan kondisi seperti ini yang bisa membantu kami di Amerika ya UMKM, karena supermarket-supermarket besar sudah tutup," tandas Lia.

Narasumber lain, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kuala Lumpur, Harry Rusmana Irawan mengatakan sektor UMKM menjadi prioritas dalam kebijakan ekonomi Malaysia. Harry menyebutkan bahwa saat muncul pandemik Covid-19, perdana menteri langsung membentuk dewan khusus untuk mengurusi para pelaku UMKM di Malaysia.

"Malaysia sudah menyusun policy 2020 untuk UMKM yang berisi tentang target naiknya GDP (produk domestik bruto) dan lapangan kerja dari sektor UMKM. SMI corporation adalah badan usaha yang dipimpin CEO untuk mengurusi UMKM, SMI bukan lembaga pemerintah dan bertugas mendata UMKM di Malaysia," jelas Harry.

Sementara itu, Pimpinan Divisi Usaha Kecil PT BNI menjelaskan, sesuai arahan Presiden Jokowi dan mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan, pihaknya melakukan pendampingan pada UMKM dengan memberikan beberapa program relaksasi pembiayaan.

"BNI mendampingi UMKM melewati masa pandemik Corona dengan memberi keringanan bunga Kredit usaha Rakyat (KUR), perpanjangan jangka waktu kredit, penundaan angsuran dan relaksasi administrasi," ungkap Bambang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More