Menang di MA, Demokrat Diminta Tetap Waspadai Brutalitas Demokrasi
Senin, 22 November 2021 - 21:54 WIB
Bagi Wija, apa yang terjadi pada Demokrat ini merupakan pelemahan sistematis oposisi. Penguasa mencoba membeli legitimasi menggunakan pasukan siber.
"Ini mungkin bisa terjadi dalam jangka pendek tapi dalam jangka panjang publik akan sadar sehingga menjadi bumerang," katanya.
Terinspirasi oleh riset gabungan tersebut, Kabalitbang DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo melakukan analisa jaringan sosial (social network analysis) atas dua partai non pemerintah dibandingkan dengan enam partai koalisi pemerintah.
Analisa menggunakan big data selama periode enam bulan sejak 15 Mei hingga 15 November 2021 ini menemukan indikasi Demokrat maupun PKS dibayang-bayangi oleh pendengung bayaran, dengan aktor-aktor pelaku yang sebagian sama, dan juga ditemukan kesamaan narasi negatif terhadap kedua partai non pemerintah tersebut.
"Ini mungkin bisa terjadi dalam jangka pendek tapi dalam jangka panjang publik akan sadar sehingga menjadi bumerang," katanya.
Terinspirasi oleh riset gabungan tersebut, Kabalitbang DPP Partai Demokrat Tomi Satryatomo melakukan analisa jaringan sosial (social network analysis) atas dua partai non pemerintah dibandingkan dengan enam partai koalisi pemerintah.
Analisa menggunakan big data selama periode enam bulan sejak 15 Mei hingga 15 November 2021 ini menemukan indikasi Demokrat maupun PKS dibayang-bayangi oleh pendengung bayaran, dengan aktor-aktor pelaku yang sebagian sama, dan juga ditemukan kesamaan narasi negatif terhadap kedua partai non pemerintah tersebut.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda