Habib Husein Jafar: Penyebab Islamophobia adalah Radikal dan Terorisme

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 22:17 WIB


Pria yang meraih gelar Magister bidang Tafsir Qur'an dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menjelaskan dua alasan dasar penyebab masyarakat kerap tidak menyadari dan mudah terpancing kepada gerakan makar yang bisa memecah persatuan bangsa.

"Yang pertama, adalah kurang pahamnya orang-orang atau kelompok itu terhadap Islam yang bersumber dari kebodohan. Karena kebodohan, keawaman, ketidakpahaman itu bisa menjadi bencana besar bagi umat Islam. Mereka (kelompok atau oknum) itu memahami seolah olah agama Islam itu harus keras, jihadnya itu harus berperang dan lain sebagainya," kata pria kelahiran Bondowoso, 21 Juni 1988 silam ini.

Lalu yang kedua, menurutnya, adalah ketidakjernihan dalam hati. Akibatnya hati mereka dikotori oleh nafsu, kepentingan pragmatisme dan lain sebagainya. Bukan mereka yang menjadi hamba bagi agama Islam, tetapi agama Islam dijadikan alat untuk propaganda kepentingan mereka. Masih banyak masyarakat yang belum sadar bahwasannya lahirnya bangsa Indonesia ini merupakan nikmat dan rahmat Allah SWT yang tidak dimiliki bangsa lain.

"Kita perlu menyadari itu bahwa kita memiliki sesuatu yang sangat besar. Kita di Indonesia punya Pancasila dari awal sampai sekarang itu abadi. Di mana Pancasila itu adalah sesuatu yang merukunkan dan mempersatukan kita. Oleh karena itu Pancasila ini perlu dijaga," ujarnya.

Pria yang menjabat sebagai Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta ini mengungkapkan, untuk menjaga rahmat dan nikmat yang diberikan Allah SWT serta untuk menjaga diri agar tidak mudah terpapar ideologi lain adalah dengan menyadari bahwa Pancasila yang kita miliki saat ini adalah sesuatu yang sudah sesuai dengan berbagai nilai yang kita yakini, yakni nilai-nilai luhur.

"Pertama kalau kita bicara nilai luhur kemanusiaan, Pancasila itu telah melindungi seluruh nilai-nilai kemanusiaan kita. Keadilan dan lain sebagainya, dilindungi olehnya. Kemudian kalau kita bicara tentang keislaman, nilai kebangsaan dalam Pancasila itu sudah sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang ada, Pancasila itu tegak lurus dengan piagam Madinah," kata pria yang juga kerap berdakwah melalui kanal Youtube 'Jeda Nulis' ini.

Menurutnya, cara menjaga yang paling efektif agar masyarakat kita tidak mudah terpapar ideologi lain adalah stimulasi dalam berbagai hal dan oleh berbagai kalangan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Di setiap bidang melakukan berbagai upaya yang ujung dan akarnya sama, yaitu kewaspadaan bagi NKRI karena pada dasarnya manusia itu diciptakan dengan ruh Allah SWT yang penuh cinta yang tidak suka kepada makar, radikalisme atau pun terorisme.

"Oleh karena itu tugas para tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah memaparkan balik atau membentengi mereka sebelum terpapar paham radikal dengan nilai-nilai Islam yang sebenarnya. Dan sebetulnya ini mudah karena manusia pada dasarnya moderat. Islam itu agama yang moderat, sehingga kita tinggal mengembalikan mereka ke fitrahnya," katanya.

Aktivis di Gerakan Islam Cinta ini memandang perlunya militansi para tokoh agama dan masyarakat untuk secara intensif menyebarkan dan mangajarkan nilai-nilai agama yang moderat dan nilai kebangsaan sesuai kemampuan dan kapasitasnya masing-masing, baik melalui media sosial, ceramah-ceramah, dan buku-buku yang mereka tulis. Tidak hanya itu, Habib Jafar juga menyinggung peran pemerintah dalam hal ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More