Kriminalitas Jalanan Picu Ketakutan Masyarakat
Sabtu, 02 Oktober 2021 - 16:07 WIB
Sadar bahwa ancaman kejahatan sangat besar maka beberapa responden sudah memiliki strategi sendiri agar tidak menjadi korban. Demi menghindari menjadi sasaran empuk pelaku kriminal jalanan, 30% masyarakat memilih untuk tidak bepergian sendiri khususnya di tempat-tempat umum.
Tyo misalnya, mahasiswa yang berkuliah di Tangerang ini kerap bepergian malam menggunakan sepeda motor. Sadar dirinya berpeluang besar menjadi korban kejahatan, Tyo selalu mengajak rekannya.
“Cara yang paling ampuh menanggulangi kejahatan jalanan menurut saya pribadi, ya mengendarai motor tidak sendiri. Biasanya, mengajak teman. Kalau terpaksa harus sendiri, sebisa mungkin menghindari tempat sepi dan mengendarai motornya sedikit ngebut,” kata dia.
Responden lainnya memilih untuk tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan saat berada di tempat umum serta sebisa mungkin menghindari tempat-tempat sepi. Ada juga responden yang memilih untuk tidak bepergian sama sekali kecuali memang memiliki kebutuhan yang genting.
Tingginya tingkat kekhawatiran masyarakat kemudian berbuah pada tuntutan adanya peran apparat untuk memberikan rasa aman dan nyaman yang cukup. Ada beberapa solusi yang diusulnya. Sebanyak 56% responden berharap agar aparat bisa memperbanyak patroli khususnya di titik-titik yang rawan kejahatan.
Seorang karyawan swasta di Jakarta, Agus menilik bahwa patroli polisi memang bisa menjadi kunci utama penekanan kasus ini. “Saya sebagai masyarakat dan pengguna jalan memandang bahwa patroli sangat penting dilakukan ya. Asal, diterapkan di jam-jam random atau tidak teratur. Kalau polisi rutin melakukan patroli di jam yang sama setiap harinya, para pelaku ini kan nanti menghafal. Dia baru akan berani melancarkan aksinya setelah patroli berakhir. Ujungnya ya sama saja. Harus ada strategi yang sangat matang dari aparat keamanan,” tuturnya.
Selain solusi berupa penambahan patroli, sebanyak 16% masyarakat mengharapkan adanya tambahan posko keamanan. Sementara, 15% lainnya menyuarakan adanya penambahan kamera pengawas atau CCTV di banyak titik yang terhubung dengan apparat sehingga bisa langsung ditindaklanjuti jika terjadi aksi mencurigakan.
Tyo misalnya, mahasiswa yang berkuliah di Tangerang ini kerap bepergian malam menggunakan sepeda motor. Sadar dirinya berpeluang besar menjadi korban kejahatan, Tyo selalu mengajak rekannya.
“Cara yang paling ampuh menanggulangi kejahatan jalanan menurut saya pribadi, ya mengendarai motor tidak sendiri. Biasanya, mengajak teman. Kalau terpaksa harus sendiri, sebisa mungkin menghindari tempat sepi dan mengendarai motornya sedikit ngebut,” kata dia.
Responden lainnya memilih untuk tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan saat berada di tempat umum serta sebisa mungkin menghindari tempat-tempat sepi. Ada juga responden yang memilih untuk tidak bepergian sama sekali kecuali memang memiliki kebutuhan yang genting.
Tingginya tingkat kekhawatiran masyarakat kemudian berbuah pada tuntutan adanya peran apparat untuk memberikan rasa aman dan nyaman yang cukup. Ada beberapa solusi yang diusulnya. Sebanyak 56% responden berharap agar aparat bisa memperbanyak patroli khususnya di titik-titik yang rawan kejahatan.
Seorang karyawan swasta di Jakarta, Agus menilik bahwa patroli polisi memang bisa menjadi kunci utama penekanan kasus ini. “Saya sebagai masyarakat dan pengguna jalan memandang bahwa patroli sangat penting dilakukan ya. Asal, diterapkan di jam-jam random atau tidak teratur. Kalau polisi rutin melakukan patroli di jam yang sama setiap harinya, para pelaku ini kan nanti menghafal. Dia baru akan berani melancarkan aksinya setelah patroli berakhir. Ujungnya ya sama saja. Harus ada strategi yang sangat matang dari aparat keamanan,” tuturnya.
Selain solusi berupa penambahan patroli, sebanyak 16% masyarakat mengharapkan adanya tambahan posko keamanan. Sementara, 15% lainnya menyuarakan adanya penambahan kamera pengawas atau CCTV di banyak titik yang terhubung dengan apparat sehingga bisa langsung ditindaklanjuti jika terjadi aksi mencurigakan.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda