Menjaga Kesinambungan Pembangunan Riset dan Inovasi Indonesia
Selasa, 10 Agustus 2021 - 17:50 WIB
Keberlangsungan pembangunan ekosistem riset dan inovasi semakin nyata. Dukungan regulasi tampak pada terbitnya UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (Sisnas P3 IPTEK). Undang-undang tersebut sebagai usaha pemerintah Indonesia melakukan lompatan dan mengejar ketertinggalan dari bangsa lain dalam penguasaan IPTEK. 17 tahun beranjak dari momen itu, UU 11/2019 tentang Sisnas Iptek disahkan. Undang-undang tersebut menjadi dasar pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di mana Kemenristekdikti diubah menjadi Kemenristek/ BRIN setelah enam tahun sebelumnya, pada 2014 Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) sempat diubah menjadi Kemenristekdikti Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Terbaru, Kemenristek/BRIN diubah menjadi BRIN, dan Kemendikbud menjadi Kemendikbudristek.
Kepala BRIN yang dilantik Presiden Jokowi pada akhir April 2021 pada suatu kesempatan menyatakan, manajemen di BRIN akan mengadopsi berbagai transformasi dan best practises yang telah dilakukan di LIPI sejak awal 2018.
Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN yang sebelumnya adalah Kepala LIPI pernah mengatakan bahwa secara teknis dirinya tidak memulai dari awal dan sudah memiliki pengalaman di skala yang lebih kecil, yaitu di LIPI. Transformasi yang dilakukannya pada manajemen lembaga riset pada intinya akan memprioritaskan fasilitas dan dukungan bagi periset agar mampu melakukan riset dengan lebih baik, sesuai standar global. Singkatnya keberadaan BRIN adalah transformasi manajemen berorientasi periset.
Beberapa tokoh yang berjasa dalam pembangunan iptek, riset, dan inovasi Indonesia tercatat namanya dalam sejarah. Walaupun, mungkin tidak banyak di antara kita yang akrab mendengar nama tokoh-tokoh hebat tersebut. Sejarah panjang yang terurai di atas menyadarkan kita bahwa Indonesia sudah membangun bangsa dengan ilmu pengetahuan sejak lama. Mungkin kita tidak punya tokoh sains seternama Einstein. Tapi bukan berarti Indonesia tidak akan mampu memiliki kemandirian riset. Mari bersama kawal kesinambungan perjuangan para tokoh iptek, riset, dan inovasi Indonesia untuk memajukan negeri ini.
Kepala BRIN yang dilantik Presiden Jokowi pada akhir April 2021 pada suatu kesempatan menyatakan, manajemen di BRIN akan mengadopsi berbagai transformasi dan best practises yang telah dilakukan di LIPI sejak awal 2018.
Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN yang sebelumnya adalah Kepala LIPI pernah mengatakan bahwa secara teknis dirinya tidak memulai dari awal dan sudah memiliki pengalaman di skala yang lebih kecil, yaitu di LIPI. Transformasi yang dilakukannya pada manajemen lembaga riset pada intinya akan memprioritaskan fasilitas dan dukungan bagi periset agar mampu melakukan riset dengan lebih baik, sesuai standar global. Singkatnya keberadaan BRIN adalah transformasi manajemen berorientasi periset.
Beberapa tokoh yang berjasa dalam pembangunan iptek, riset, dan inovasi Indonesia tercatat namanya dalam sejarah. Walaupun, mungkin tidak banyak di antara kita yang akrab mendengar nama tokoh-tokoh hebat tersebut. Sejarah panjang yang terurai di atas menyadarkan kita bahwa Indonesia sudah membangun bangsa dengan ilmu pengetahuan sejak lama. Mungkin kita tidak punya tokoh sains seternama Einstein. Tapi bukan berarti Indonesia tidak akan mampu memiliki kemandirian riset. Mari bersama kawal kesinambungan perjuangan para tokoh iptek, riset, dan inovasi Indonesia untuk memajukan negeri ini.
(bmm)
tulis komentar anda