Presiden KSPI Ungkap Sebulan Terakhir 15 Buruh Meninggal Karena Covid-19
Kamis, 01 Juli 2021 - 22:51 WIB
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ), Said Iqbal mengatakan dalam kurun waktu sebulan terakhir sebanyak 15 buruh meninggal karena Covid-19 .
"Dalam sebulan ini, dari laporan yang diterima KSPI, di wilayah Jabodetabek saja setidaknya 15 orang buruh meninggal dunia," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Said mengungkapkan fakta di lapangan angka kematian dan penderita Covid-19 dalam klaster buruh mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi persoalan mendasar, apakah akan mendahulukan sektor kesehatan atau ekonomi.
Baca juga: 4 Maklumat Pentolan Buruh atas Penerapan PPKM Darurat
Said menyebut ketika diketahui terpapar Covid-19 di lingkungan perusahaan, buruh cenderung hanya diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor ke Satgas setempat, sebab akan berdampak pada penutupan sementara perusahaan selama 10 sampai 14 hari.
"Perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara," katanya.
Said mengungkapkan agar jangan sampai ditutup, perusahaan yang buruhnya terpapar Covid-19 cenderung tidak mau mengumumkan atau melapor. Oleh sebab itu, buruh yang melakukan isolasi mandiri di rumah menularkan kepada keluarga.
"Inilah yang menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke klaster keluarga," katnya.
Baca juga: Said Iqbal Sebut Jika Covid19 Gak Kelar, PHK Buruh Ritel Menunggu Waktu
"Dalam sebulan ini, dari laporan yang diterima KSPI, di wilayah Jabodetabek saja setidaknya 15 orang buruh meninggal dunia," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Said mengungkapkan fakta di lapangan angka kematian dan penderita Covid-19 dalam klaster buruh mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi persoalan mendasar, apakah akan mendahulukan sektor kesehatan atau ekonomi.
Baca juga: 4 Maklumat Pentolan Buruh atas Penerapan PPKM Darurat
Said menyebut ketika diketahui terpapar Covid-19 di lingkungan perusahaan, buruh cenderung hanya diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor ke Satgas setempat, sebab akan berdampak pada penutupan sementara perusahaan selama 10 sampai 14 hari.
"Perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara," katanya.
Said mengungkapkan agar jangan sampai ditutup, perusahaan yang buruhnya terpapar Covid-19 cenderung tidak mau mengumumkan atau melapor. Oleh sebab itu, buruh yang melakukan isolasi mandiri di rumah menularkan kepada keluarga.
"Inilah yang menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke klaster keluarga," katnya.
Baca juga: Said Iqbal Sebut Jika Covid19 Gak Kelar, PHK Buruh Ritel Menunggu Waktu
(abd)
tulis komentar anda