Tekan Covid-19 di India, Peru & Berbagai Negara, Ahli: Ivermectin Bisa Obati Corona RI
Senin, 28 Juni 2021 - 08:31 WIB
"Kalau saya bilang ini sudah emergency, karena dari pandemi lalu sama pandemi yang sekarang jauh bedanya dan ini cepat," kata Budhi.
Baca juga: Uji Klinis, Budhi Antariksa: Ivermectin Diyakini Mampu Bunuh Covid-19
Saat ini, varian virus yang dihadapi Indonesia sama seperti di India. Selain penularan yang cepat, perubahan kondisi pasien juga sangat cepat dari ringan ke sedang, sedang ke berat, berat ke kritis.
Ivermectin, kata Budhi, bisa digunakan untuk pasien dalam kondisi ringan, sedang, berat dan kritis. Komponen anti replikasi yang dimiliki Ivemectin akan menghambat perkembangbiakan virus.
"Virusnya tidak akan berkembang biak dan berbelah. Jumlah virusnya tidak akan bertambah banyak dengan begitu kekuatannya pun juga akan berkurang," ungkapnya.
Selanjutnya, Budhi Antariksa, yang juga Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, mengungkapkan uji coba dan penelitian pada pasien Covid-19 untuk penggunaan Ivermectin digelar di Indonesia.
Dia memperkirakan sebelum akhir 2021 akan terlihat hasilnya, menyusul penelitian selama 5 bulan.
Penggunaan Ivermectin, kata Budhi, sudah dilakukan di Sragen, Jawa Tengah, sebagai upaya penyembuhan pasien, dengan persetujuan pasien. "Alhamdulilah bagus. Hasil baik di atas 80%," tuturnya.
Di Sragen, lanjut Budhi, Ivermectin digunakan sebagai obat tambahan, selain obat standar yang digunakan untuk penderita Covid-19. Dosis yang digunakan 0,2 mg dikali berat badan pasien. Dosis ini paling banyak digunakan di dunia.
Baca juga: Uji Klinis, Budhi Antariksa: Ivermectin Diyakini Mampu Bunuh Covid-19
Saat ini, varian virus yang dihadapi Indonesia sama seperti di India. Selain penularan yang cepat, perubahan kondisi pasien juga sangat cepat dari ringan ke sedang, sedang ke berat, berat ke kritis.
Ivermectin, kata Budhi, bisa digunakan untuk pasien dalam kondisi ringan, sedang, berat dan kritis. Komponen anti replikasi yang dimiliki Ivemectin akan menghambat perkembangbiakan virus.
"Virusnya tidak akan berkembang biak dan berbelah. Jumlah virusnya tidak akan bertambah banyak dengan begitu kekuatannya pun juga akan berkurang," ungkapnya.
Selanjutnya, Budhi Antariksa, yang juga Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, mengungkapkan uji coba dan penelitian pada pasien Covid-19 untuk penggunaan Ivermectin digelar di Indonesia.
Dia memperkirakan sebelum akhir 2021 akan terlihat hasilnya, menyusul penelitian selama 5 bulan.
Penggunaan Ivermectin, kata Budhi, sudah dilakukan di Sragen, Jawa Tengah, sebagai upaya penyembuhan pasien, dengan persetujuan pasien. "Alhamdulilah bagus. Hasil baik di atas 80%," tuturnya.
Di Sragen, lanjut Budhi, Ivermectin digunakan sebagai obat tambahan, selain obat standar yang digunakan untuk penderita Covid-19. Dosis yang digunakan 0,2 mg dikali berat badan pasien. Dosis ini paling banyak digunakan di dunia.
tulis komentar anda