Buku Terorisme Beredar Luas di Internet, Polri Buru Akun Penyebar
Rabu, 23 Juni 2021 - 20:53 WIB
Najih menjelaskan buku lain yakni petunjuk agar melegitimasi seseorang untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahannya. Buku tersebut secara jelas menganggap sebuah negara yang mengadopsi sistem demokrasi merupakan negara kafir.
"Menentang demokrasi. Negara dianggap kafir salah satunya karena mengadopsi sistem demokrasi," katanya.
Buku-buku tersebut berasal dari Timur Tengah yang berasal dari Arab Saudi, Suriah dan kemudian diterjemahkan oleh orang Indonesia salah satunya terpidana mati Maman Abdurahman.
Najih menyebut, buku tersebut tersebar di internet dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Dia menyebut buku-buku tersebut hanya sebagian kecil. "Ini bisa diakses orang orang dengan gampang seperti mengakses informasi yang lain seperti membuka status Facebook," tuturnya.
(abd)
tulis komentar anda