Kebangkitan Karakter Harmonis Bangsa
Rabu, 09 Juni 2021 - 08:11 WIB
Berbagai lini dan tingkatan kehidupan cenderung memiliki ranah pengelolaan karakter harmonis terhadap relasi sosial-budaya kehidupan sehari-hari. Masing-masing masyarakatdi berbagai wilayah mempunyai cara-cara yang relatif unik dalam memberi muatan karakter harmonis kehidupannya. Keberadaan cerita rakyat, mitos, kepercayaan, simbol, personifikasi leluhur, ritual, dan tradisi menjadi rangkaian khas yang dapat membentuk sikap dan perilaku seseorang. Muara keseimbangan, keselarasan, maupun keharmonisan menjadi simpul-simpul pemaknaan dan interpretasi.
Penghayatan dan proses internalisasi dapat terselenggara melalui ranah kehidupan sehari hari ataupun waktu-waktu tertentu dalam penyelenggaraan peristiwa sosial-budaya. Ungkapan, cerita rakyat, permainan, mitos, dan simbol dapat menjadi proses internalisasi karakter harmonis dalam konteks sehari-hari. Sedang ritual dan tradisi dapat menjadi penghayatan dan proses internalisasi dalam waktu-waktu tertentu. Perbedaannya relatif fleksibel, bersilang tempat dan waktu, atau saling menopang.
Kebangkitan Karakter Bangsa
Kemajuan bangsa ini diraih dengan pengembangan berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, sosial, budaya, hukum, ekonomi, pariwisata, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. Orientasi pengembangan ini relatif mengacu pada perkembangan dan kemajuan kehidupan dunia luar. Sekaligus membuka ruang semakin lebar terhadap ketergantungan pada dunia global. Ruang kemandirian bangsa menjadi relatif rapuh ketika banyak buaian kenikmatan atas ketergantungan ditawarkan.
Kondisi seperti ini tetap menyisakan rasa, kesadaran, maupun semangat kesatuan dan persatuan bangsa.Namun sering kali hanya muncul dalam berbagai idiom atau semboyan normatif secara berkala.Tindak lanjut dan keberlanjutannya kurang diupayakan atau bahkan diperjuangkan secara maksimal. Kondisi ketergantungan relatif lebih mudah dan nyaman diterima karena sering kali membawa keuntungan dan kenikmatan bagi kehidupan bangsa ini, bahkan bagi kelompok-kelompok tertentu secara berlebih.
Harus diakui bahwa pencapaian kemajuan tersebut tetap menyisakan berbagai ketimpangan dan ketidakmerataan, sekaligus merongrong kepribadian bangsa yang lebih mengedepankan kebersamaan dan keharmonisan kehidupan. Keharmonisan kehidupan bersama relatif menjadi carut marut ketikahanya larut dalam tawaran kesejahteraan secara ekonomi semata. Karakter keharmonisan bangsa relatif kurang menjadi utama. Seolah-olah terselimuti oleh upaya pencapaian yang lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan ekonomi semata. Saat ini, sejahtera relatif lebih dipandang sebagai upaya individu atau kelompok tertentu untuk meraih kenikmatan dan keuntungan maksimal secara ekonomi semata dalam kehidupan global.
Hal ini relatif berbeda dengan pemahaman kesejahteraan yang berlandaskan pada karakter keharmonisan bangsa. Kesejahteraan atau kemuliaan bukan hanya ekonomi bagi kepentingan individu atau kelompok tertentu saja. Namun lebih pada nuansa kesejahteraan bersama secara holistik, seperti suasana kehidupan harmonis, penghargaan terhadap sesama yang berbeda, selaras dengan alam, prakarsa-inisiatif bersama, swadaya-kemandirian, kebijaksanaan, dan kebaikan bersama.
Kesejahteraan lekat sekali dengan berbagai komponen dan asas kehidupan yang dapat mewujudkan keharmonisan kehidupan bersama secara holistik. Masing-masing komponen saling menopang dan mempertahankan keberadaan serta fungsinya, sehingga terjalin suatu mata rantai kehidupan secara harmonis antarwaktu. Hadirnya perkembangan modern maupun global relatif telah memutus mata rantai kehidupan tersebut melalui berbagai penaklukan yang memberikan kenikmatan semu bagi bangsa ini.
Setelah beberapa dasa warsa tergulung ombak modernitas dan global, upaya untuk memberi ruang sinergis antara berbagai komponen kehidupan lokal dan non-lokal (global) menjadi relatif sangat mendesak untuk dilakukan. Koridor utama keselarasan yang menjadi warisan khas bangsa ini perlu diberi ruang seimbang dan ditegakkan keberadaannya dalam arus perkembangan kehidupan global. Suatu perkembangan kehidupan yang tidak mungkin lagi ditolak karena telah membawa banyak kemajuan dan kesuksesan bangsa.
Dalam kondisi semacam ini, rasa, kesadaran, maupun semangat kesatuan dan persatuan sebagai bangsa yang mempunyai nilai dan karakter luhur dapat menjadi tonggak kebangkitan karakter keharmonisan bangsa. Terpinggirkannya karakter harmonis bangsa selama ini telah memberikan ruang pada kemajuan kehidupan bangsa semata, namun masih relatif jauh dari pengembangan dan pengelolaan dalam mewujudkan suatu peradabanbangsa yang luhur. Karakter harmonis akan memberikan landasan kokoh bagi kemajuan kehidupan bangsa ini seiring dengan perkembangan kemajuan global.
Penghayatan dan proses internalisasi dapat terselenggara melalui ranah kehidupan sehari hari ataupun waktu-waktu tertentu dalam penyelenggaraan peristiwa sosial-budaya. Ungkapan, cerita rakyat, permainan, mitos, dan simbol dapat menjadi proses internalisasi karakter harmonis dalam konteks sehari-hari. Sedang ritual dan tradisi dapat menjadi penghayatan dan proses internalisasi dalam waktu-waktu tertentu. Perbedaannya relatif fleksibel, bersilang tempat dan waktu, atau saling menopang.
Kebangkitan Karakter Bangsa
Kemajuan bangsa ini diraih dengan pengembangan berbagai sektor kehidupan, seperti pendidikan, sosial, budaya, hukum, ekonomi, pariwisata, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. Orientasi pengembangan ini relatif mengacu pada perkembangan dan kemajuan kehidupan dunia luar. Sekaligus membuka ruang semakin lebar terhadap ketergantungan pada dunia global. Ruang kemandirian bangsa menjadi relatif rapuh ketika banyak buaian kenikmatan atas ketergantungan ditawarkan.
Kondisi seperti ini tetap menyisakan rasa, kesadaran, maupun semangat kesatuan dan persatuan bangsa.Namun sering kali hanya muncul dalam berbagai idiom atau semboyan normatif secara berkala.Tindak lanjut dan keberlanjutannya kurang diupayakan atau bahkan diperjuangkan secara maksimal. Kondisi ketergantungan relatif lebih mudah dan nyaman diterima karena sering kali membawa keuntungan dan kenikmatan bagi kehidupan bangsa ini, bahkan bagi kelompok-kelompok tertentu secara berlebih.
Harus diakui bahwa pencapaian kemajuan tersebut tetap menyisakan berbagai ketimpangan dan ketidakmerataan, sekaligus merongrong kepribadian bangsa yang lebih mengedepankan kebersamaan dan keharmonisan kehidupan. Keharmonisan kehidupan bersama relatif menjadi carut marut ketikahanya larut dalam tawaran kesejahteraan secara ekonomi semata. Karakter keharmonisan bangsa relatif kurang menjadi utama. Seolah-olah terselimuti oleh upaya pencapaian yang lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan ekonomi semata. Saat ini, sejahtera relatif lebih dipandang sebagai upaya individu atau kelompok tertentu untuk meraih kenikmatan dan keuntungan maksimal secara ekonomi semata dalam kehidupan global.
Hal ini relatif berbeda dengan pemahaman kesejahteraan yang berlandaskan pada karakter keharmonisan bangsa. Kesejahteraan atau kemuliaan bukan hanya ekonomi bagi kepentingan individu atau kelompok tertentu saja. Namun lebih pada nuansa kesejahteraan bersama secara holistik, seperti suasana kehidupan harmonis, penghargaan terhadap sesama yang berbeda, selaras dengan alam, prakarsa-inisiatif bersama, swadaya-kemandirian, kebijaksanaan, dan kebaikan bersama.
Kesejahteraan lekat sekali dengan berbagai komponen dan asas kehidupan yang dapat mewujudkan keharmonisan kehidupan bersama secara holistik. Masing-masing komponen saling menopang dan mempertahankan keberadaan serta fungsinya, sehingga terjalin suatu mata rantai kehidupan secara harmonis antarwaktu. Hadirnya perkembangan modern maupun global relatif telah memutus mata rantai kehidupan tersebut melalui berbagai penaklukan yang memberikan kenikmatan semu bagi bangsa ini.
Setelah beberapa dasa warsa tergulung ombak modernitas dan global, upaya untuk memberi ruang sinergis antara berbagai komponen kehidupan lokal dan non-lokal (global) menjadi relatif sangat mendesak untuk dilakukan. Koridor utama keselarasan yang menjadi warisan khas bangsa ini perlu diberi ruang seimbang dan ditegakkan keberadaannya dalam arus perkembangan kehidupan global. Suatu perkembangan kehidupan yang tidak mungkin lagi ditolak karena telah membawa banyak kemajuan dan kesuksesan bangsa.
Dalam kondisi semacam ini, rasa, kesadaran, maupun semangat kesatuan dan persatuan sebagai bangsa yang mempunyai nilai dan karakter luhur dapat menjadi tonggak kebangkitan karakter keharmonisan bangsa. Terpinggirkannya karakter harmonis bangsa selama ini telah memberikan ruang pada kemajuan kehidupan bangsa semata, namun masih relatif jauh dari pengembangan dan pengelolaan dalam mewujudkan suatu peradabanbangsa yang luhur. Karakter harmonis akan memberikan landasan kokoh bagi kemajuan kehidupan bangsa ini seiring dengan perkembangan kemajuan global.
tulis komentar anda