Ingat Risiko Ini, Capres yang Muncul Duluan Biasanya Dikerjai Lawan

Sabtu, 05 Juni 2021 - 19:58 WIB
Pengamat politik Ujang Komarudin menyebut ada risiko bagi capres 2024 yang muncul lebih dulu, yaitu dikerjai lawan. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Muncul saat ini dengan popularitas dan elektabilitas tinggi sebagai calon presiden di Pilpres 2024 bukanlah tanpa risiko. Jeda waktu yang masih tiga tahun lagi lebih dari cukup untuk membuat impian para tokoh tersebut buyar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa risiko bagi tokoh yang sudah disebut jauh hari sebagai calon di Pilpres 2024 adalah dikerjai lawannya.

Menurut Ujang, setiap peserta atau calon dalam setiap kompetisi politik akan saling mengintip, terutama kelemahan lawan yang merupakan lubang serang. Ini sudah biasa terjadi. Karena itu, nama yang lebih dulu muncul punya risiko diintip lebih lebih dulu.

"Sudah resiko, semuanya saling mengintip kelemahan lawan. Jadi yang akan maju menjadi capres atau cawapres sudah pasti akan diungkap ke publik kekurangan-kekurangannya dan dikerjai dalam banyak hal," kata Ujang kepada SINDOnews, Sabtu (5/6/2021).





Namun, Ujang menilai wajar jika sejumlah partai politik saat ini sudah mulai memunculkan masing-masing jagonya untuk berlaga di Pilpres mendatang. "Karena jika partai politik tak memunculkan dan mendorong jagonya jadi Capres atau Cawapres, itu akan rugi. Rugi karena tak nantinya tak dapat efek ekor jas," ujarnya.

Dia menambahkan, karena tidak ada petahana atau incumbent di Pilpres 2024 nanti, maka akan menjadi pertarungan bebas dan partai-partai berkesempatan mengajukan jagonya masing-masing. Ujang mengingatkan bahwa Pilpres atau Pileg tinggal tiga tahun lagi.

"Tiga tahun bukanlah waktu yang lama di politik. Oleh karena itu, partai-partai politik sudah bergerak dan memanaskan mesinnya dan memunculkan figur-figur pilihannya," kata dia.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More