Presiden Jokowi: Tantangan di Ruang Digital Semakin Besar
Kamis, 20 Mei 2021 - 20:29 WIB
Menkominfo Johny G Plate melanjutkan, pada tahun 2021, program literasi digital nasional direncanakan untuk diadakan melalui setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu: Digital Ethics; Digital Safety; Digital Skills; dan Digital Culture” ujar Johnny G Plate, Menteri Kominfo.
“Ke depan, program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya. Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan Pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan SDM digital,” ujar Johny G Plate.
Dia menjelaskan, Program Literasi Digital Nasional ini akan dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Kementerian Kominfo yang diinisiasi sejak tahun 2017.
“Kerja bersama ini telah mendapatkan penghargaan di tingkat internasional dengan penganugerahan World Summit on Information Society (WSIS) Prizes Winner 2020 yang merupakan penghargaan tertinggi di tingkat global dari International Telecommunication Union (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk inisiatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)” tambah Johny G Plate.
Dia menjelaskan, peluncuran program literasi digital nasional ini juga selaras dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113, yang jatuh pada hari ini.
“Hari ini kita telah mencetak sejarah sebagai pertemuan daring dengan peserta terbanyak, di mana setidaknya 350.000 partisipan hadir secara virtual. Momentum ini adalah titik transformatif, dimana partisipasi saudara-saudari semua tidak hanya menandai kebangkitan nasional, tetapi juga menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia,” imbuh Menteri Johnny.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menjelaskan di sektor pendidikan, pandemi telah menyadarkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak lagi bisa dihindari.
"Kita telah melihat dan mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu kita memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Meskipun teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung antara guru dengan murid, kita kini semakin sadar bahwa pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan kemajuan dengan satu syarat. Syaratnya adalah teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap,” tutur Nadiem.
“Ke depan, program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya. Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan Pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan SDM digital,” ujar Johny G Plate.
Baca Juga
Dia menjelaskan, Program Literasi Digital Nasional ini akan dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Kementerian Kominfo yang diinisiasi sejak tahun 2017.
“Kerja bersama ini telah mendapatkan penghargaan di tingkat internasional dengan penganugerahan World Summit on Information Society (WSIS) Prizes Winner 2020 yang merupakan penghargaan tertinggi di tingkat global dari International Telecommunication Union (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk inisiatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)” tambah Johny G Plate.
Dia menjelaskan, peluncuran program literasi digital nasional ini juga selaras dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113, yang jatuh pada hari ini.
“Hari ini kita telah mencetak sejarah sebagai pertemuan daring dengan peserta terbanyak, di mana setidaknya 350.000 partisipan hadir secara virtual. Momentum ini adalah titik transformatif, dimana partisipasi saudara-saudari semua tidak hanya menandai kebangkitan nasional, tetapi juga menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia,” imbuh Menteri Johnny.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menjelaskan di sektor pendidikan, pandemi telah menyadarkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak lagi bisa dihindari.
"Kita telah melihat dan mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu kita memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Meskipun teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung antara guru dengan murid, kita kini semakin sadar bahwa pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan kemajuan dengan satu syarat. Syaratnya adalah teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap,” tutur Nadiem.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda