Presiden Jokowi: Tantangan di Ruang Digital Semakin Besar

Kamis, 20 Mei 2021 - 20:29 WIB
loading...
Presiden Jokowi: Tantangan di Ruang Digital Semakin Besar
Peluncuran Program Literasi Digital Nasional bertajuk Indonesia Makin Cakap Digital di Basket Hall, Jakarta, Kamis (20/5/2021). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Program Literasi Digital Nasional bertajuk Indonesia Makin Cakap Digital di Basket Hall, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden mengenai Percepatan Transformasi Digital Nasional khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 350 ribu peserta secara daring dan 1.000 peserta luring dari 514 Kabupaten Kota. Kegiatan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate dan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memberikan apresiasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan eduktif dan produktif,” tuturnya, Kamis (20/5/2021).

Presiden menegaskan tantangan di ruang digital saat ini semakin dan sangat besar. Berbagai konten-konten negatif yang terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat seperti hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif, banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif,” katanya.

Dia menyampaikan pentingnya meningkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian.

“Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM on boarding ke platform e-commerce. Sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Presiden, meningkatkan literasi digital merupakan kerja besar. Oleh karena itu, pemerintah mengajak masyarakat bersama-sama mewujudkan Indonesia semakin cakap digital. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital,” tandasnya.

Menkominfo Johny G Plate melanjutkan, pada tahun 2021, program literasi digital nasional direncanakan untuk diadakan melalui setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu: Digital Ethics; Digital Safety; Digital Skills; dan Digital Culture” ujar Johnny G Plate, Menteri Kominfo.

“Ke depan, program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya. Sasaran program yang melompat jauh lebih besar dari capaian sebelumnya menandakan keseriusan Pemerintah dalam melakukan terobosan dan akselerasi di bidang pengembangan SDM digital,” ujar Johny G Plate.

Dia menjelaskan, Program Literasi Digital Nasional ini akan dilaksanakan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi Kementerian Kominfo yang diinisiasi sejak tahun 2017.

“Kerja bersama ini telah mendapatkan penghargaan di tingkat internasional dengan penganugerahan World Summit on Information Society (WSIS) Prizes Winner 2020 yang merupakan penghargaan tertinggi di tingkat global dari International Telecommunication Union (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk inisiatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)” tambah Johny G Plate.

Dia menjelaskan, peluncuran program literasi digital nasional ini juga selaras dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113, yang jatuh pada hari ini.

“Hari ini kita telah mencetak sejarah sebagai pertemuan daring dengan peserta terbanyak, di mana setidaknya 350.000 partisipan hadir secara virtual. Momentum ini adalah titik transformatif, dimana partisipasi saudara-saudari semua tidak hanya menandai kebangkitan nasional, tetapi juga menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia,” imbuh Menteri Johnny.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menjelaskan di sektor pendidikan, pandemi telah menyadarkan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak lagi bisa dihindari.

"Kita telah melihat dan mengalami sendiri bagaimana teknologi membantu kita memastikan anak-anak tetap mendapatkan pendidikan ketika pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan. Meskipun teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan pembelajaran tatap muka dan interaksi langsung antara guru dengan murid, kita kini semakin sadar bahwa pemanfaatan teknologi mampu mengakselerasi transformasi pendidikan dan mendorong lompatan kemajuan dengan satu syarat. Syaratnya adalah teknologi harus dimanfaatkan secara tepat sasaran dan cakap,” tutur Nadiem.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1971 seconds (0.1#10.140)