Hebat! Jenderal Kopassus Ini Bekuk Para Petinggi GAM Tanpa Sebutir Peluru Meletus

Rabu, 19 Mei 2021 - 06:13 WIB
Sutiyoso pun semakin mengintensifkan local spies dan converted spies sehingga diperoleh informasi jika juru masak Hassan Tiro akan mengambil beras dari rumah dekat hutan. Sutiyoso kemudian mengepung rumah kecil di tengah sawah. Namun saat hendak mengambil beras, juru masak curiga dan berupaya melarikan diri namun berhasil dilumpuhkan. Dari informasi tersebut, Sutiyoso bergerak menuju tempat persembunyian Hassan Tiro. Setelah tiga hari mencapai lokasi persembuyian, namun Hassan Tiro telah pindah.

Sutiyoso kembali mendapat informasi jika Hassan Tiro mengutus seseorang untuk bertemu seorang guru ngaji di Lhokseumawe, setelah diselidiki ternyata utusan tersebut adalah Menteri Keuangan GAM bernama Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe. Tidak hanya itu, Sutiyoso juga berhasil mengetahui jika Usman ditampung oleh seorang pengusaha.

Dengan keahliannya dalam bidang intelijen, Sutiyoso kemudian menyamar menjadi pebisnis dan berhasil menyita perhatian pengusaha tersebut. Setelah sempat bertemu di sebuah restoran, pertemuan kemudian dilanjutkan ke mess LNG Lhokseumawe. Tanpa curiga pengusaha bersama sekretarisnya datang, namun saat pertemuan dimulai, keduanya ditodong senjata dan diperiksa. Dari pengusaha tersebut diketahui jika Usman diutus Hassan Tiro untuk pergi ke badan keamanan PBB.



Tak ingin targetnya lepas, Sutiyoso kembali menggunakan kemampuannya dalam bidang intelijen dengan menyamar sebagai sopir pengusaha tersebut. ”Kamu ngomong saja, duitnya sudah ada tapi dihotel harus diambil sendiri karena takut membawanya. Aku jadi sopir mu. Jadi perlakukanlah aku seperti sopirmu. Kamu berdua bisa mati kalau melarikan diri sebab rumah itu sudah dikepung pasukan saya,” gertak Sutiyoso.

Pengusaha itupun menangis tersedu-sedu sambil mencium lutut Sutiyoso. Keduanya pun pergi menuju rumah yang menjadi tempat pertemuan dengan Usman. Sesampai rumah yang dituju, pengusaha tersebut kemudian bertemu dengan Usman. Keduanya kemudian keluar dari rumah menuju mobil hardtop Sutiyoso. Usman sempat ditawari duduk di depan tapi menolak dan memilih duduk di belakang bersama sekretaris si pengusaha.

Setelah target masuk perangkap, Sutiyoso kemudian memberikan kode dengan mengedipkan lampu dua pendek dan satu panjang kepada pasukannya yang telah mengikuti sejak awal. Setelah 50 meter mobil bergerak, mereka kemudian menangkap Usman tanpa perlawanan.

Selanjutnya Sutiyoso menarik semua pasukan termasuk satuan BKO baik di Lhokseumawe dan Aceh Timur. Lalu semua dipusatkan di Pidie. Dengan arah Kompas lokasi yang dituju semua pasukan berjarak seratus-seratus meter bergerak menyisir. Dengan cara itu Sutiyoso yakin semua petinggi GAM tidak ada yang lolos. Benar saja, semua petinggi GAM mulai dari para menteri GAM, dan gubernur Pidie dan stafnya berhasil dibekuk. Hanya Hassan Tiro yang melarikan diri menyeberang ke Malaysia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More