Tulis Surat Terbuka soal Israel, Presiden PKS ke Joe Biden: Anda Masih Diam Saja...
Senin, 17 Mei 2021 - 16:13 WIB
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu membuat surat terbuka untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden .
Surat tersebut dibuat menyikapi serangan brutal Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaja yang hingga kini masih terjadi.
Dalam suratnya, Presiden PKS mengungkapkan umat Islam terluka oleh tindakan brutal tentara Israel. Terlebih itu dilakukan saat menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, di saat kami sedang merayakan Idul Fitri.
"Anda masih diam saja, bahkan membiarkan serangan brutal Israel yang diarahkan ke warga sipil di Gaza. Bukan hanya menghancurkan rumah-rumah, juga menghancurkan kantor-kantor termasuk kantor media yang semestinya dilindungi dari serangan sebagai bentuk kebebasan pers," kata Syaikhu dalam suratnya seperti dikutip dari laman situs resmi PKS, Senin (17/4/2021).Baca juga: PKS Dorong RI Beri Bantuan Langsung ke Palestina, Kalau Rakyat Takut Dicap Teroris
Berikut isi lengkap surat terbuka Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden:
Untuk Tuan Presiden Joe Biden,
Empat bulan sudah Anda resmi menjadi Presiden Amerika Serikat. Masih teringat, bagaimana Anda dalam kampanye menyampaikan kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat bahwa suara Muslim Amerika penting bagi komunitas kami, bagi negara kami. Dan saat ini, kami umat Islam sedang terluka oleh tindakan brutal tentara Israel. Di saat kami sedang menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, di saat kami sedang merayakan Idul Fitri.
Dan yang lebih melukai lagi, sikap pemerintahan Anda yang memveto dukungan 14 anggota Dewan Keamanan PBB untuk deklarasi bersama demi mengurangi ketegangan Palestina – Israel. Sikap Dewan Keamanan PBB yang sesungguhnya kami nanti-nantikan sebagai hadiah Hari Raya kami, namun negara Anda telah memvetonya seakan tidak peduli dengan nasib kemanusiaan bangsa Palestina.
Terlebih Anda tahu bahwa di antara korban serangan brutal Israel adalah warga Gaza yang hingga hari ini masih diblokade. Blokade itu sendiri sungguh merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena menghalangi bantuan kemanusiaan internasional untuk korban kekerasan.
Surat tersebut dibuat menyikapi serangan brutal Israel terhadap warga Palestina di jalur Gaja yang hingga kini masih terjadi.
Dalam suratnya, Presiden PKS mengungkapkan umat Islam terluka oleh tindakan brutal tentara Israel. Terlebih itu dilakukan saat menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, di saat kami sedang merayakan Idul Fitri.
"Anda masih diam saja, bahkan membiarkan serangan brutal Israel yang diarahkan ke warga sipil di Gaza. Bukan hanya menghancurkan rumah-rumah, juga menghancurkan kantor-kantor termasuk kantor media yang semestinya dilindungi dari serangan sebagai bentuk kebebasan pers," kata Syaikhu dalam suratnya seperti dikutip dari laman situs resmi PKS, Senin (17/4/2021).Baca juga: PKS Dorong RI Beri Bantuan Langsung ke Palestina, Kalau Rakyat Takut Dicap Teroris
Berikut isi lengkap surat terbuka Presiden PKS Ahmad Syaikhu untuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden:
Untuk Tuan Presiden Joe Biden,
Empat bulan sudah Anda resmi menjadi Presiden Amerika Serikat. Masih teringat, bagaimana Anda dalam kampanye menyampaikan kepada komunitas Muslim di Amerika Serikat bahwa suara Muslim Amerika penting bagi komunitas kami, bagi negara kami. Dan saat ini, kami umat Islam sedang terluka oleh tindakan brutal tentara Israel. Di saat kami sedang menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan, di saat kami sedang merayakan Idul Fitri.
Dan yang lebih melukai lagi, sikap pemerintahan Anda yang memveto dukungan 14 anggota Dewan Keamanan PBB untuk deklarasi bersama demi mengurangi ketegangan Palestina – Israel. Sikap Dewan Keamanan PBB yang sesungguhnya kami nanti-nantikan sebagai hadiah Hari Raya kami, namun negara Anda telah memvetonya seakan tidak peduli dengan nasib kemanusiaan bangsa Palestina.
Terlebih Anda tahu bahwa di antara korban serangan brutal Israel adalah warga Gaza yang hingga hari ini masih diblokade. Blokade itu sendiri sungguh merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi, karena menghalangi bantuan kemanusiaan internasional untuk korban kekerasan.
tulis komentar anda