Postingan Terakhir Ustaz Tengku Zulkarnain di IG: Kenang Senyum Manis dan Nasihat Ibunda
Senin, 10 Mei 2021 - 22:16 WIB
JAKARTA - Ustaz Tengku Zulkarnain meninggal dunia pada Senin, 10 Mei 2021 ini. Di pekan pertama Ramadhan 1442 H, Tengku Zulkarnain mengenang sosok almarhumah ibundanya di akun Instagram-nya. Itu menjadi postingan terakhirnya di IG.
"Selamat Hari Kartini
Hari ini adalah hari istimewa bagi kami sekeluarga, karena hari ini adalah hari kelahiran Umi kami. Bertahun tahun lamanya dalam keluarga selalu hari ini jadi kenangan kami akan sosok seorang Ibu yang tegar dan kokoh dalam mendidik delapan orang anaknya," tulis Tengku Zulkarnain, 21 April 2021.
Dia menambahkan, masih segar dalam ingatannya senyum manis sang ibunda setiap saat kebersamaan mereka. "Masakannya yang sangat lezat, aneka warna yg kaya warna dan rasa, serta dikerjakan dengan sangat cepat. Belanga tempat masak sayur kami besar. Maklum untuk makan sepuluh orang anggota keluarga. Papi kami orang Melayu, makanan kesukaannya adalah gulai lemak. Sampai ada pribahasa Melayu:"Biar rumah condong asal gulai lemak".
Setiap hari dua butir kelapa mesti dikukur dengan pengukur tradisional. Dan sejak Kelas II Sekolah Dasar saya yang setiap hari mengukur kelapa itu. Tidak rela hati ini jika Umi yg susah payah mengukurnya..."
Mantan Wasekjen MUI ini pun menulis pesan ibunda yang senantiasa diingatnya. "Ada pesan beliau yg selalu teringat saat menasehati saya ketika sedang marah dan mau berkelahi secara jantan dengan teman yang berseteru. "Tak patah ular menyuruk, nak...", artinya tidak rugi jika kamu mengalah. Seketika saja sejuk dan sirna marah hati ini.
Satu hal lagi selalu dipesankan beliau:"jika datang sanak keluarga ke rumahmu, nak, hitunglah ongkosnya, dan kembalikan uang ongkosnya agar tidak merasa berat mereka datang ke rumahmu.
"Selamat Hari Kartini
Hari ini adalah hari istimewa bagi kami sekeluarga, karena hari ini adalah hari kelahiran Umi kami. Bertahun tahun lamanya dalam keluarga selalu hari ini jadi kenangan kami akan sosok seorang Ibu yang tegar dan kokoh dalam mendidik delapan orang anaknya," tulis Tengku Zulkarnain, 21 April 2021.
Dia menambahkan, masih segar dalam ingatannya senyum manis sang ibunda setiap saat kebersamaan mereka. "Masakannya yang sangat lezat, aneka warna yg kaya warna dan rasa, serta dikerjakan dengan sangat cepat. Belanga tempat masak sayur kami besar. Maklum untuk makan sepuluh orang anggota keluarga. Papi kami orang Melayu, makanan kesukaannya adalah gulai lemak. Sampai ada pribahasa Melayu:"Biar rumah condong asal gulai lemak".
Setiap hari dua butir kelapa mesti dikukur dengan pengukur tradisional. Dan sejak Kelas II Sekolah Dasar saya yang setiap hari mengukur kelapa itu. Tidak rela hati ini jika Umi yg susah payah mengukurnya..."
Mantan Wasekjen MUI ini pun menulis pesan ibunda yang senantiasa diingatnya. "Ada pesan beliau yg selalu teringat saat menasehati saya ketika sedang marah dan mau berkelahi secara jantan dengan teman yang berseteru. "Tak patah ular menyuruk, nak...", artinya tidak rugi jika kamu mengalah. Seketika saja sejuk dan sirna marah hati ini.
Baca Juga
Satu hal lagi selalu dipesankan beliau:"jika datang sanak keluarga ke rumahmu, nak, hitunglah ongkosnya, dan kembalikan uang ongkosnya agar tidak merasa berat mereka datang ke rumahmu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda