Jenazah Herman Lantang Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Besok
Senin, 22 Maret 2021 - 14:19 WIB
JAKARTA - Pendiri Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) Herman Lantang akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan esok hari.
Namun, sebelum prosesi pemakaman, jenazah Opa Herman disemayamkan dan menjalani proses ibadah di Rumah Duka Elim, RS Harapan Kita, Jakarta. "Rencananya jenazah Opa Herman akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir besok," ucap Keponakan Herman Lantang, Chris Lantang kepada MNC Portal di Rumah Duka Elim, Senin (22/3/2021). Chris mengonfirmasi Opa Herman dinyatakan meninggal usai sempat mengalami keluhan hipertensi atau darah tinggi secara mendadak pada pukul 02.00 WIB. Opa Herman lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Tangerang Selatan) dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB. Chris sekaligus memastikan bahwa Opa Herman meninggal bukan karena terpapar virus Corona (Covid-19). "Tadi pagi hipertensi jam 02.00 subuh selesai buang air, sampainya di RSUD dinyatakan meninggal. Oh enggak, enggak karena terpapar Covid-19," jelasnya. Kabar kematian Opa Herman sebelumnya tersiar melalui postingan akun Instagram @hermanlantangcamp. Pria kelahiran tanah Tomohon, Sulawesi Utara itu meninggal di usianya yang ke 80 tahun. Opa Herman sendiri semasa hidupnya dikenal sebagai karib dari Soe Hok Gie, keduanya memiliki kegemaran sama dalam aktivitas naik gunung. Herman Lantang memilih mengenyam bangku kuliah di Jurusan Antropologi Fakultas Sastra UI 1960, sementara Soe Hok Gie masuk Jurusan Sejarah 1962.
Dengan kegemaran yang sama, keduanya mendirikan Mapala UI pada 1964 silam. Selain bersahabat dan aktif di Mapala, keduanya juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam gerakan mahasiswa dan menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI pada masa pascakemerdekaan Republik Indonesia.
Namun, sebelum prosesi pemakaman, jenazah Opa Herman disemayamkan dan menjalani proses ibadah di Rumah Duka Elim, RS Harapan Kita, Jakarta. "Rencananya jenazah Opa Herman akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir besok," ucap Keponakan Herman Lantang, Chris Lantang kepada MNC Portal di Rumah Duka Elim, Senin (22/3/2021). Chris mengonfirmasi Opa Herman dinyatakan meninggal usai sempat mengalami keluhan hipertensi atau darah tinggi secara mendadak pada pukul 02.00 WIB. Opa Herman lantas dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Tangerang Selatan) dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 03.00 WIB. Chris sekaligus memastikan bahwa Opa Herman meninggal bukan karena terpapar virus Corona (Covid-19). "Tadi pagi hipertensi jam 02.00 subuh selesai buang air, sampainya di RSUD dinyatakan meninggal. Oh enggak, enggak karena terpapar Covid-19," jelasnya. Kabar kematian Opa Herman sebelumnya tersiar melalui postingan akun Instagram @hermanlantangcamp. Pria kelahiran tanah Tomohon, Sulawesi Utara itu meninggal di usianya yang ke 80 tahun. Opa Herman sendiri semasa hidupnya dikenal sebagai karib dari Soe Hok Gie, keduanya memiliki kegemaran sama dalam aktivitas naik gunung. Herman Lantang memilih mengenyam bangku kuliah di Jurusan Antropologi Fakultas Sastra UI 1960, sementara Soe Hok Gie masuk Jurusan Sejarah 1962.
Dengan kegemaran yang sama, keduanya mendirikan Mapala UI pada 1964 silam. Selain bersahabat dan aktif di Mapala, keduanya juga dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam gerakan mahasiswa dan menjadi inspirator gerakan demo long march mahasiswa UI pada masa pascakemerdekaan Republik Indonesia.
(cip)
tulis komentar anda