Gelar Doa dan Tahlil 100 Hari Meninggalnya Laskar FPI, TP3 Ketuk Pintu Langit
Selasa, 16 Maret 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Enam Laskar FPI menggelar tahlil dan doa bersama terkait meninggalnya enam Laskar FPI . Acara tersebut digelar virtual, Selasa (16/3/2021) malam.
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan 100 hari kematian enam Laskar FPI di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat sedang mengawal Habib Rizieq Shihab .
Ketua TP3 Abdullah Hehamahua mengatakan, kegiatan doa bersama sengaja digelar untuk mengetuk pintu langit agar keadilan atas tewasnya enam orang pemuda tersebut bisa terwujud. "Setelah proses ini berjalan, maka kami sepakat merintih, mengaduh, mengetuk pintu langit untuk Allah SWT campur tangan," kata Hehamahua.
Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk mendoakan keluarga korban agar diberi ketabahan dan kekuatan dengan segala bentuk teror serta intimidasi yang terjadi.
"Marilah setiap kita salat, tolong titipkan doa agar keluarga enam korban ini diberikan ketabahan dan keteguhan agar tidak tergoda dengan proses teror, intimidasi, dan sebagainya," pungkas dia.
Kegiatan ini digelar bertepatan dengan 100 hari kematian enam Laskar FPI di Kilometer 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat sedang mengawal Habib Rizieq Shihab .
Ketua TP3 Abdullah Hehamahua mengatakan, kegiatan doa bersama sengaja digelar untuk mengetuk pintu langit agar keadilan atas tewasnya enam orang pemuda tersebut bisa terwujud. "Setelah proses ini berjalan, maka kami sepakat merintih, mengaduh, mengetuk pintu langit untuk Allah SWT campur tangan," kata Hehamahua.
Baca Juga
Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk mendoakan keluarga korban agar diberi ketabahan dan kekuatan dengan segala bentuk teror serta intimidasi yang terjadi.
Baca Juga
"Marilah setiap kita salat, tolong titipkan doa agar keluarga enam korban ini diberikan ketabahan dan keteguhan agar tidak tergoda dengan proses teror, intimidasi, dan sebagainya," pungkas dia.
(zik)
tulis komentar anda