AHY: Kami Berjuang untuk Menjaga Kedaulatan dan Kehormatan Partai
Jum'at, 12 Maret 2021 - 20:29 WIB
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan saat ini Partai Demokrat tengah berjuang untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan partai.
Hal ini disampaikan AHY saat menggelar doa bersama lintas agama yang bertajuk "Doa Bersama untuk Bangsa" di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi No. 41, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (12/3) siang ini. Hal ini terpantau dalam unggahan video istri AHY, Annisa Pohan @annisayudhoyono pada siang ini. "Karena insya Allah doanya baik-baik semua dan harapannya besar untuk kita semua untuk Partai Demokrat," ucap AHY diamini pengurus dan kader Demokrat.
"Bahwa kami baik-baik berjuang untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan partai kami, sekaligus berikhtiar untuk menjaga terus memperjuangkan demokrasi, kebenaran dan keadilan di negeri ini. Tiga hal tadi makin langka, tapi kalau tidak ada yang berani meneguhkan demokrasi, kebenaran dan keadilan kita mungkin memiliki masa depan yang suram," tegasnya.
Melalui acara hari ini, kata putra sulung SBY itu, pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat luas bahwa Demokrat semua siap untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan negeri ini. Parpol itu adalah pilar dari demokrasi, sama halnya dengan media yang juga pilar demokrasi. Parpol diharapkan mampu menyuarakan aspirasi dan harapan rakyat, serta mewarnai kebijakan publik di negeri kita. "Dan demikian harus dijaga eksistensi dan kedaulatan, dan independensinya. Ini penting," ujar AHY.
Kemudian, kata dia, pihaknya juga berharap parpol bisa tegak dengan kedaulatannya, bisa terus mewarnai kehidupan bangsa bersama dengan elemen bangsa lainnya, termasuk civil society dan berbagai kelompok agama. "Kami mohon doa dari bapak ibu sekalian, kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat terus memberikan perlindungan dan jalan terbaik bagi kami dan kita semua dalam menghadapi ujian yang kita hadapi," pinta AHY.
Lebih dari itu, AHY menjelaskan, Partai Demokrat memiliki perjuangan politik yang bersifat moderat, nasionalis dan relijius. Tidak mau terjebak pada ideologi ekstrem kiri atau yang disebut ultranasionalis, ekstrem kanan atau bahkan radikalisme. Karena, Indonesia super majemuk dam super plural. 270 juta manusia dengan keberagaman, tidak memungkinkan jika terjebak dalam sempitnya apalagi tereksploitasinya politik identitas. "Berbahaya, dibuktikan bahwa polarisasi dan pembelahan seperti itu akan menghadirkan kehancuran di negeri kita. Pancasila kita pilih sebagai bangsa menjadi jalan tengah bagi keberagaman bangsa. Tapi Pancasila tidak harus dan tidak perlu dibentur-benturkan dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh rakyat Indonesia," ujarnya.
"Karena sesungguhnya nilai-nilai agama juga termaktub dalam nilai-nilai Pancasila, maupun sebaliknya, semuanya kompatible dan bisa dijelaskan. Dan tentu membutuhkan keyakinan kita untuk bisa menjaga nilai-nilai tadi. Tentu dengan ini kami juga ingin menegaskan bahwa Partai Demokrat bersama dengan seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang dari mana dia berasal, apapun suku, agama, ras, etnis, dan pandangan politiknya, semua adalah warga sesama anak bangsa yang harus kita bela, lindungi dan perjuangkan," papar AHY.
Hal ini disampaikan AHY saat menggelar doa bersama lintas agama yang bertajuk "Doa Bersama untuk Bangsa" di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi No. 41, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (12/3) siang ini. Hal ini terpantau dalam unggahan video istri AHY, Annisa Pohan @annisayudhoyono pada siang ini. "Karena insya Allah doanya baik-baik semua dan harapannya besar untuk kita semua untuk Partai Demokrat," ucap AHY diamini pengurus dan kader Demokrat.
"Bahwa kami baik-baik berjuang untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan partai kami, sekaligus berikhtiar untuk menjaga terus memperjuangkan demokrasi, kebenaran dan keadilan di negeri ini. Tiga hal tadi makin langka, tapi kalau tidak ada yang berani meneguhkan demokrasi, kebenaran dan keadilan kita mungkin memiliki masa depan yang suram," tegasnya.
Melalui acara hari ini, kata putra sulung SBY itu, pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat luas bahwa Demokrat semua siap untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan negeri ini. Parpol itu adalah pilar dari demokrasi, sama halnya dengan media yang juga pilar demokrasi. Parpol diharapkan mampu menyuarakan aspirasi dan harapan rakyat, serta mewarnai kebijakan publik di negeri kita. "Dan demikian harus dijaga eksistensi dan kedaulatan, dan independensinya. Ini penting," ujar AHY.
Kemudian, kata dia, pihaknya juga berharap parpol bisa tegak dengan kedaulatannya, bisa terus mewarnai kehidupan bangsa bersama dengan elemen bangsa lainnya, termasuk civil society dan berbagai kelompok agama. "Kami mohon doa dari bapak ibu sekalian, kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat terus memberikan perlindungan dan jalan terbaik bagi kami dan kita semua dalam menghadapi ujian yang kita hadapi," pinta AHY.
Lebih dari itu, AHY menjelaskan, Partai Demokrat memiliki perjuangan politik yang bersifat moderat, nasionalis dan relijius. Tidak mau terjebak pada ideologi ekstrem kiri atau yang disebut ultranasionalis, ekstrem kanan atau bahkan radikalisme. Karena, Indonesia super majemuk dam super plural. 270 juta manusia dengan keberagaman, tidak memungkinkan jika terjebak dalam sempitnya apalagi tereksploitasinya politik identitas. "Berbahaya, dibuktikan bahwa polarisasi dan pembelahan seperti itu akan menghadirkan kehancuran di negeri kita. Pancasila kita pilih sebagai bangsa menjadi jalan tengah bagi keberagaman bangsa. Tapi Pancasila tidak harus dan tidak perlu dibentur-benturkan dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh rakyat Indonesia," ujarnya.
"Karena sesungguhnya nilai-nilai agama juga termaktub dalam nilai-nilai Pancasila, maupun sebaliknya, semuanya kompatible dan bisa dijelaskan. Dan tentu membutuhkan keyakinan kita untuk bisa menjaga nilai-nilai tadi. Tentu dengan ini kami juga ingin menegaskan bahwa Partai Demokrat bersama dengan seluruh rakyat Indonesia dengan tidak memandang dari mana dia berasal, apapun suku, agama, ras, etnis, dan pandangan politiknya, semua adalah warga sesama anak bangsa yang harus kita bela, lindungi dan perjuangkan," papar AHY.
(cip)
tulis komentar anda