Momentum 40 Tahun Perpustakaan Nasional dan Revolusi Industri 4.0
Minggu, 17 Mei 2020 - 05:31 WIB
Meningkatkan budaya literasi, inovasi dan kreativitas untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif, dan berkarakter adalah salah satu prioritas pembangunan nasional sesuai dengan arah kebijakan dalam agenda prioritas nasional pada RPJMN IV Tahun 2020-2024. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024.
Pada momentum 40 tahun Perpustakaan Nasional, dunia dan Indonesia tengah dilanda krisis akibat Pandemi Covid-19. Di tengah berkecamuknya Pandemi Covid-19, Perpustakaan Nasional berpotensi besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat perihal Covid-19 melalui diseminasi informasi dan pengetahuan. Hal ini telah dilakukan dengan berbagai paket informasi daring tentang Virus Corona, yang dikemas dari berbagai literatur.
Dalam mendukung kebijakan pemerintah Stay at Home bagi seluruh masyarakat selama Pandemi Covid-19, Perpustakaan Nasional juga telah berperan dalam memberikan layanan akses buku elektronik dan jurnal elektronik (www.e-resources.perpusnas.go.id), Perpustakaan Digital berbasis gawai iPusnas (www.ipusnas,id), serta layanan bagi masyarakat secara virtual melalui chat box 'Tanya Pustakawan' (www.perpusnas.go.id). Hasil digitalisasi berbagai bahan Perpustakaan langka dapat dinikmati pemustaka dari rumah dengan mengklik http://khastara,perpusnas.go.id.
Meskipun layanan secara langsung (onsite) tidak dimungkinkan di tengah diterapkkannya PSBB di DKI Jakarta, namun layanan online melalui berbagai laman web tematikal menunjukkan tingkat kunjungan yang signifikan, tiga kali lipat dari biasa atau 130% per minggu. Bahkan, secara khusus di aplikasi Perpustakaan digital iPusnas yang dapat diunduh di gawai berbasis IOS atau Android, disediakan literasi informasi tentang Covid-19 yang bernama Coronapedia.
Koleksi literatur bersumber dari berbagai terbitan asosiasi profesi pustakawan, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Kementerian, Lembaga dan komunitas. Sejumlah pustakawan di tengah pandemi virus Covid-19 terus berinovasi dengan menciptakan ide dan peluang baru, termasuk dengan melakukan sejumlah webinar.
Pustakawan Perpustakaan Nasional juga berperan aktif dalam melakukan riset terkait perilaku pemustaka di tengah wabah Covid-19. Tulisan mereka dimuat di Buletin International Federation of Library Association and Institution - Asia and Oceania Regional April 2020.
Memang sementara layanan langsung Perpustakaan Nasional ditutup, tetapi layanan daring tidak pernah tutup siang dan malam, dari rumah ke rumah tetap dapat menikmati dan memanfaatkan layanan Perpustakaan Nasional. Dirgahayu Perpustakaan Nasional ke-40. Salam literasi....!
Pada momentum 40 tahun Perpustakaan Nasional, dunia dan Indonesia tengah dilanda krisis akibat Pandemi Covid-19. Di tengah berkecamuknya Pandemi Covid-19, Perpustakaan Nasional berpotensi besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat perihal Covid-19 melalui diseminasi informasi dan pengetahuan. Hal ini telah dilakukan dengan berbagai paket informasi daring tentang Virus Corona, yang dikemas dari berbagai literatur.
Dalam mendukung kebijakan pemerintah Stay at Home bagi seluruh masyarakat selama Pandemi Covid-19, Perpustakaan Nasional juga telah berperan dalam memberikan layanan akses buku elektronik dan jurnal elektronik (www.e-resources.perpusnas.go.id), Perpustakaan Digital berbasis gawai iPusnas (www.ipusnas,id), serta layanan bagi masyarakat secara virtual melalui chat box 'Tanya Pustakawan' (www.perpusnas.go.id). Hasil digitalisasi berbagai bahan Perpustakaan langka dapat dinikmati pemustaka dari rumah dengan mengklik http://khastara,perpusnas.go.id.
Meskipun layanan secara langsung (onsite) tidak dimungkinkan di tengah diterapkkannya PSBB di DKI Jakarta, namun layanan online melalui berbagai laman web tematikal menunjukkan tingkat kunjungan yang signifikan, tiga kali lipat dari biasa atau 130% per minggu. Bahkan, secara khusus di aplikasi Perpustakaan digital iPusnas yang dapat diunduh di gawai berbasis IOS atau Android, disediakan literasi informasi tentang Covid-19 yang bernama Coronapedia.
Koleksi literatur bersumber dari berbagai terbitan asosiasi profesi pustakawan, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Kementerian, Lembaga dan komunitas. Sejumlah pustakawan di tengah pandemi virus Covid-19 terus berinovasi dengan menciptakan ide dan peluang baru, termasuk dengan melakukan sejumlah webinar.
Pustakawan Perpustakaan Nasional juga berperan aktif dalam melakukan riset terkait perilaku pemustaka di tengah wabah Covid-19. Tulisan mereka dimuat di Buletin International Federation of Library Association and Institution - Asia and Oceania Regional April 2020.
Memang sementara layanan langsung Perpustakaan Nasional ditutup, tetapi layanan daring tidak pernah tutup siang dan malam, dari rumah ke rumah tetap dapat menikmati dan memanfaatkan layanan Perpustakaan Nasional. Dirgahayu Perpustakaan Nasional ke-40. Salam literasi....!
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda