Pesantren dan Boarding School Solusi Pendidikan saat Pandemi
Jum'at, 05 Februari 2021 - 11:33 WIB
Di beberapa tempat sekolah berasrama dan pesantren tetap bisa menjalankan pendidikan di saat pandemi. Ini karena sekolah berasrama berada dalam satu kawasan yang mudah di awasi dan tidak bercampur dengan dunia luar. Guru juga tinggal dalam satu kawasan sekolah sehingga mereka sangat mudah “dikarantina” dan bila ada yang terkena sangat mudah terdeteksi.
Di sekolah berasrama dan pesantren pendidikan bisa berjalan sebagaimana biasa. Mereka belajar dari pagi hingga malam serta program-program yang membentuk karakter dan akhlak mulia.
Tentu saja ke depan generasi pesantren dan sekolah berasrama ke depan di prediksi akan unggul di bandingkan sekolah umum biasa bila sekolah umum, khususnya milik pemerintah tidak progresif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran di saat pandemi
Di era pandemi, bila orang tua tidak mampu membimbing anak dalam belajar daring, kurang ketrampilan dan kesabaran. Untuk itu saya menyarankan orang tua Ketika tahun ajaran baru bisa memasukan anaknya ke pesantren atau sekolah berasrama yang bisa berjalan dengan baik di saat pandemi.
Pesantren dan sekolah berasrama juga harus bisa bertranformasi di era digital saat ini. Literasi digital dan penguasaan teknologi informasi harus menjadi perhatian serius dalam kurikulum pembelajaran. Jangan sampai mereka lulus namun tertinggal teknologi informasi
Namun kendala yang dihadapi orang tua dalam memasukan anak ke pesantren atau “boarding school” adalah biaya. Untuk itu saya mengusulkan kepada pemeritah agar segera membuat terobosan dengan mendirikan sekolah-sekolah berasarama di tingkat kabupaten/kota dan provinsi sebagai sebuah upaya.
Dari pada pemerintah mengeluarkan biaya hingga triliunan rupiah untuk kuota internet, dan banyak mubazir serta berpotensi merugikan Negara karena banyak siswa yang tidak memiliki gadget dan tidak mendapat sinyal di daerahnya, ada baiknya anggaran tersebut digunakan untuk membangun sekolah berasrama berbasis karakter. Khususnya pada jenjang pendidikan menengah dan menengah pertama, sehingga bisa melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.
Di sekolah berasrama dan pesantren pendidikan bisa berjalan sebagaimana biasa. Mereka belajar dari pagi hingga malam serta program-program yang membentuk karakter dan akhlak mulia.
Tentu saja ke depan generasi pesantren dan sekolah berasrama ke depan di prediksi akan unggul di bandingkan sekolah umum biasa bila sekolah umum, khususnya milik pemerintah tidak progresif dan inovatif dalam mendesain pembelajaran di saat pandemi
Di era pandemi, bila orang tua tidak mampu membimbing anak dalam belajar daring, kurang ketrampilan dan kesabaran. Untuk itu saya menyarankan orang tua Ketika tahun ajaran baru bisa memasukan anaknya ke pesantren atau sekolah berasrama yang bisa berjalan dengan baik di saat pandemi.
Pesantren dan sekolah berasrama juga harus bisa bertranformasi di era digital saat ini. Literasi digital dan penguasaan teknologi informasi harus menjadi perhatian serius dalam kurikulum pembelajaran. Jangan sampai mereka lulus namun tertinggal teknologi informasi
Namun kendala yang dihadapi orang tua dalam memasukan anak ke pesantren atau “boarding school” adalah biaya. Untuk itu saya mengusulkan kepada pemeritah agar segera membuat terobosan dengan mendirikan sekolah-sekolah berasarama di tingkat kabupaten/kota dan provinsi sebagai sebuah upaya.
Dari pada pemerintah mengeluarkan biaya hingga triliunan rupiah untuk kuota internet, dan banyak mubazir serta berpotensi merugikan Negara karena banyak siswa yang tidak memiliki gadget dan tidak mendapat sinyal di daerahnya, ada baiknya anggaran tersebut digunakan untuk membangun sekolah berasrama berbasis karakter. Khususnya pada jenjang pendidikan menengah dan menengah pertama, sehingga bisa melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.
(poe)
tulis komentar anda