Pesantren dan Boarding School Solusi Pendidikan saat Pandemi
Jum'at, 05 Februari 2021 - 11:33 WIB
Muhammad Iqbal, Ph.D
Psikolog/Dekan Fak Psikologi Universitas Mercu Buana
IG@muhammadiqbalpsy
PANDEMI Covid-19 terjadi telah mengubah banyak tatanan dunia, mulai dari ekonomi, sosial hingga pendidikan. Jutaan anak di seluruh penjuru dunia tidak bisa mengikuti pendidikan sebagaimana mestinya. Karena pembatasan gerak sekolah terpaksa dilakukan secara daring/online, ini tentu saja merubah perilaku dan kebiasaan siswa sehingga tentu saja ada banyak keluhan dan kendala dalam proses pembelajaran.
Ada banyak kendala dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi yang dilakukan secara daring, karena minimnya dukungan fasilitas, kesiapan pendidik hingga terbatasnya kuota, hingga sulitnya anak berkonsentrasi dalam pendidikan daring. Sementara itu pendidikan dasar dan menengah adalah fondasi utama bagi anak dalam melanjutkan pendidikan tinggi dan karir ke depan, termasuk fondasi dalam pembentukan karakter serta akhlak, sehingga harus ada upaya yang progresif untuk meningkatkan kualitas Pendidikan saat pandemi.
Situasi Covid-19 diprediksi akan berlangsung lama, walaupun vaksin sudah mulai di suntikan, tidak ada jaminan Corona akan berhenti. Apalagi yang bisa divaksin usia 18-59 tahun sehingga anak tidak termasuk kategori penerima vaksin dan tentu saja pendidikan daring harus dilakukan dalam waktu lama.
Bahkan para ilmuan dan pengamat memprediksi pandemi ini akan berlangsung lama bisa sampai 4-5 tahun ke depan. Ini tentu saja memerlukan sebuah inovasi dan kreatifitas serta kebijakan yang progresif, bila tidak kita akan mengalami “lost generation” karena anak tidak mendapatkan Pendidikan yang berkualitas.
Kelemahan pendidikan daring adalah pembentukan karakter dan akhlak. Sistem daring membuat guru mengalami kesulitan dalam mendidikan, membentuk dan mengawasi siswa. Padahal tujuan pendidikan nasional itu bukan hanya pelajaran akademik saja namun juga akhlak mulia. Ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Namun, tidak semua pendidikan terhenti, ada sekolah yang bisa berjalan, yaitu sekolah berasrama "boarding" seperti pesantren dan sekolah umum yang berbasis pendidikan karakter (akhlak mulia) atau yang dikenal dengan “boarding school”. Di era pandemi pesantren dan “boarding school” masih tetap berjalan .
Psikolog/Dekan Fak Psikologi Universitas Mercu Buana
IG@muhammadiqbalpsy
PANDEMI Covid-19 terjadi telah mengubah banyak tatanan dunia, mulai dari ekonomi, sosial hingga pendidikan. Jutaan anak di seluruh penjuru dunia tidak bisa mengikuti pendidikan sebagaimana mestinya. Karena pembatasan gerak sekolah terpaksa dilakukan secara daring/online, ini tentu saja merubah perilaku dan kebiasaan siswa sehingga tentu saja ada banyak keluhan dan kendala dalam proses pembelajaran.
Ada banyak kendala dalam pelaksanaan pembelajaran saat pandemi yang dilakukan secara daring, karena minimnya dukungan fasilitas, kesiapan pendidik hingga terbatasnya kuota, hingga sulitnya anak berkonsentrasi dalam pendidikan daring. Sementara itu pendidikan dasar dan menengah adalah fondasi utama bagi anak dalam melanjutkan pendidikan tinggi dan karir ke depan, termasuk fondasi dalam pembentukan karakter serta akhlak, sehingga harus ada upaya yang progresif untuk meningkatkan kualitas Pendidikan saat pandemi.
Situasi Covid-19 diprediksi akan berlangsung lama, walaupun vaksin sudah mulai di suntikan, tidak ada jaminan Corona akan berhenti. Apalagi yang bisa divaksin usia 18-59 tahun sehingga anak tidak termasuk kategori penerima vaksin dan tentu saja pendidikan daring harus dilakukan dalam waktu lama.
Bahkan para ilmuan dan pengamat memprediksi pandemi ini akan berlangsung lama bisa sampai 4-5 tahun ke depan. Ini tentu saja memerlukan sebuah inovasi dan kreatifitas serta kebijakan yang progresif, bila tidak kita akan mengalami “lost generation” karena anak tidak mendapatkan Pendidikan yang berkualitas.
Kelemahan pendidikan daring adalah pembentukan karakter dan akhlak. Sistem daring membuat guru mengalami kesulitan dalam mendidikan, membentuk dan mengawasi siswa. Padahal tujuan pendidikan nasional itu bukan hanya pelajaran akademik saja namun juga akhlak mulia. Ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Namun, tidak semua pendidikan terhenti, ada sekolah yang bisa berjalan, yaitu sekolah berasrama "boarding" seperti pesantren dan sekolah umum yang berbasis pendidikan karakter (akhlak mulia) atau yang dikenal dengan “boarding school”. Di era pandemi pesantren dan “boarding school” masih tetap berjalan .
tulis komentar anda