6 Tokoh Nasional yang Pernah Menjadi Tahanan Politik
Senin, 01 Februari 2021 - 12:06 WIB
Setelah Indonesia merdeka, Tan Malaka kembali ke Tanah Air. Dia menjadi ketua Partai Murba (partai proletar), yang dibentuk pada 1948 untuk mengorganisasi kelas pekerja oposisi terhadap pemerintahan Sukarno.
4. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien dibesarkan ketika hubungan antara Kerajaan Aceh dan Belanda menegang. Cut Nyak
Dien menikah dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, suami pertamanya yang kemudian gugur dalam
pertempuran Gle Tarum pada 1878. Dia menikah lagi dengan Teuku Umar pada 1880 dan gugur pada
pertempuran di Meulaboh pada 1899.
Cut Nyak Dien akhirnya melanjutkan perjuangan sendiri dengan bergerilya. Selama enam tahun, Belanda tidak mampu menangkapnya. Panglima perang Pang Laot yang merupakan kepercayaan Cut Nyak Dien, melapor ke Belanda karena kasihan melihat kondisi kesehatan Cut Nyak Dien yang semakin tua, rabun, dan encok. Belanda akhirnya menangkap dan mengasingkan Cut Nyak Dien jauh dari Aceh, yakni di Sumedang, Jawa Barat hingga akhir hayatnya.
Baca juga: Abu Janda Dinilai Tak Lagi Bisa Berkelit dari Proses Hukum
5. Pangeran Diponegoro
4. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien dibesarkan ketika hubungan antara Kerajaan Aceh dan Belanda menegang. Cut Nyak
Dien menikah dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, suami pertamanya yang kemudian gugur dalam
pertempuran Gle Tarum pada 1878. Dia menikah lagi dengan Teuku Umar pada 1880 dan gugur pada
pertempuran di Meulaboh pada 1899.
Cut Nyak Dien akhirnya melanjutkan perjuangan sendiri dengan bergerilya. Selama enam tahun, Belanda tidak mampu menangkapnya. Panglima perang Pang Laot yang merupakan kepercayaan Cut Nyak Dien, melapor ke Belanda karena kasihan melihat kondisi kesehatan Cut Nyak Dien yang semakin tua, rabun, dan encok. Belanda akhirnya menangkap dan mengasingkan Cut Nyak Dien jauh dari Aceh, yakni di Sumedang, Jawa Barat hingga akhir hayatnya.
Baca juga: Abu Janda Dinilai Tak Lagi Bisa Berkelit dari Proses Hukum
5. Pangeran Diponegoro
tulis komentar anda