Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2020 Turun Jadi 37 Setara Negara Gambia

Kamis, 28 Januari 2021 - 13:58 WIB
Indeks Persepsi Korusi (IPK) Indonesia pada 2020 meraih skor 37 atau turun 3 poin dari 2019 yakni 40. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korusi (IPK) Indonesia pada 2020 meraih skor 37 atau turun 3 poin dari 2019 yakni 40, berdasarkan hasil penelitian Transparency International Indonesia (TII).

"CPI Indonesia tahun 2020 berada di skor 37/100 dan berada di peringkat 102 dari 180 negara yang disurvei. Skor ini turun 3 poin dari tahun 2019 lalu yang berada pada skor 40/100. Di mana pada tahun 2019 adalah pencapaian tertinggi dalam perolehan skor CPI Indonesia sepanjang 25 tahun terakhir," tegas Manager Departemen Riset TII Wawan Suyatmiko saat peluncuran CPI 2020 di Jakarta, Kamis (28/1/2021). Baca Juga: KPK Target IPK Indonesia Naik dari Skor 40 Jadi 45 pada 2024

Peluncuran CPI 2020 ini berlangsung di seluruh dunia secara serentak saat situasi dunia masih diliputi oleh pandemi Covid-19. Untuk di Indonesia, peluncuran CPI 2020 mengambil tajuk "Korupsi dan Covid-19: Memperburuk Kemunduran Demokrasi". Berdasarkan data yang dilansir TII, dengan skor 37 maka posisi Indonesia sama Gambia. Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia ada di bawah Timor Leste (40 poin), Malaysia (51 Poin), Brunei Darusalam (60 Poin), dan Singapura (85 poin). Bahkan Singapura menempati di peringkat kedua skor CPI/IPK dunia.



Wawan melanjutkan, CPI 2020 bersumber pada 13 survei global dan penilaian ahli serta para pelaku usaha terkemuka untuk mengukur korupsi di sektor publik di 180 negara dan teritori. Penilaian CPI didasarkan pada skor, di mana skor 0 berarti sangat korup dan skor 100 sangat bersih. Dia mengungkapkan, terdapat sembilan data yang diambil sebagai indikator di masing-masing negara termasuk Indonesia. "Dari sejumlah indikator penyusun CPI 2020 terdapat lima sumber data yang merosot dibanding temuan tahun lalu," paparnya.

Dia mengungkapkan, indikator yang mengalami penurunan di Indonesia meliputi Global Insight yang merosot hingga 12 poin, PRS yang merosot 8 poin, IMD World Competitiveness Yearbook yang turun 5 poin, PERC Asia turun sebesar 3 poin, dan Varieties of Democracy yang juga turun 2 poin dari tahun lalu.

Sementara itu, kalau Wawan, tiga dari sembilan indeks mengalami stagnasi. Masing-masing yakni World Economic Forum EOS, Bertelsmann Transformation Index, dan Economist Intelligence Unit. Sedangkan satu indikator mengalami kenaikan sebanyak dua poin yakni World Justice Project – Rule of Law Index. "Meski indikator ini mengalami kenaikan, namun secara agrerat tidak mampu mempengaruhi kontribusi penurunan CPI 2020 ini. Sebab dalam lima tahun terakhir WJP-ROL Index selalu di bawah rerata skor CPI tahunan," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More