Kepala Daerah Harus Kawal Efektivitas Pembatasan Kegiatan
Jum'at, 08 Januari 2021 - 05:52 WIB
Apalagi saat ini kasus Covid-19 terus melonjak tajam. Data per tanggal 7 Januari 2021 menunjukkan bahwa kasus positif Covid-19 harian bertambah signifikan yakni 9.321 kasus. Karena itu pemerintah segera mengambil langkah responsif yaitu memberlakukan pembatasan kegiatan di sejumlah daerah per tabggal 11 - 25 Januari 2021.
Doni pun menegaskan, semakin hari mereka yang terpapar Covid-19 sudah semakin dekat dengan kita. Sehingga, protokol kesehatan juga harus semakin disiplin untuk dijalankan. “Saya ulangi walaupun kita di rumah, kita pun harus menaati protol kesehatan. Terutama kepada adanya anggota keluarga yang sering melakukan aktivitas di luar rumah yang sangat mungkin berpotensi telah terpapar Covid,” tegas Doni.
(Baca juga: PSBB Jawa-Bali, Doni Monardo Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 Sangat Tinggi )
Kenapa Mengambil Waktu 11-25 Januari?
Menko Perekonomian juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto menjelaskan, keputusan pemerintah melakukan pembatasan kegiatan pada 11-25 Januari dilakukan karena masyarakat baru saja melewati libur Natal dan Tahun Baru.
‘’Berdasarkan pengalaman data yang ada, sehabis libur besar itu ada kenaikan 25-30%. Di mana kalau kita hitung dari Tahun Baru, itu jatuhnya pertengahan bulan Januari,” katanya dalam Konferensi Pers Update Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Berbagai Daerah Jawa dan Bali secara virtual dari Media Center Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
(Baca juga: Rincian Penyerapan Anggaran PEN hingga Kuartal IV 2020, Nilainya Rp579,8 Triliun )
Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa minggu depan tepatnya tanggal 13 Januari juga mulai dilaksanakan program vaksinasi Covid-19.
“Dan kedua tentu ini sudah dipertimbangkan dan dibahas secara mendalam berdasarkan data-data yang ada. Dan mengantisipasi lonjakan akibat liburan. Yang berikutnya tentu memperhitungkan memperhitungkan situasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat,” katanya.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menilai, pengambilan keputusan timing-nya telah mempertimbangkan banyak hal terutama mensinergikan antara penanganan kesehatan dan ekonomi.Bahkan, kata Wiku, dari laporan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa timing-nya juga tepat dengan terjadinya peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Dan ternyata timingnya juga tepat dengan indeks harga saham gabungan juga mulai meningkat,” katanya.
Doni pun menegaskan, semakin hari mereka yang terpapar Covid-19 sudah semakin dekat dengan kita. Sehingga, protokol kesehatan juga harus semakin disiplin untuk dijalankan. “Saya ulangi walaupun kita di rumah, kita pun harus menaati protol kesehatan. Terutama kepada adanya anggota keluarga yang sering melakukan aktivitas di luar rumah yang sangat mungkin berpotensi telah terpapar Covid,” tegas Doni.
(Baca juga: PSBB Jawa-Bali, Doni Monardo Sebut Peningkatan Kasus Covid-19 Sangat Tinggi )
Kenapa Mengambil Waktu 11-25 Januari?
Menko Perekonomian juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto menjelaskan, keputusan pemerintah melakukan pembatasan kegiatan pada 11-25 Januari dilakukan karena masyarakat baru saja melewati libur Natal dan Tahun Baru.
‘’Berdasarkan pengalaman data yang ada, sehabis libur besar itu ada kenaikan 25-30%. Di mana kalau kita hitung dari Tahun Baru, itu jatuhnya pertengahan bulan Januari,” katanya dalam Konferensi Pers Update Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Berbagai Daerah Jawa dan Bali secara virtual dari Media Center Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
(Baca juga: Rincian Penyerapan Anggaran PEN hingga Kuartal IV 2020, Nilainya Rp579,8 Triliun )
Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa minggu depan tepatnya tanggal 13 Januari juga mulai dilaksanakan program vaksinasi Covid-19.
“Dan kedua tentu ini sudah dipertimbangkan dan dibahas secara mendalam berdasarkan data-data yang ada. Dan mengantisipasi lonjakan akibat liburan. Yang berikutnya tentu memperhitungkan memperhitungkan situasi kegiatan sosial ekonomi masyarakat,” katanya.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menilai, pengambilan keputusan timing-nya telah mempertimbangkan banyak hal terutama mensinergikan antara penanganan kesehatan dan ekonomi.Bahkan, kata Wiku, dari laporan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bahwa timing-nya juga tepat dengan terjadinya peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Dan ternyata timingnya juga tepat dengan indeks harga saham gabungan juga mulai meningkat,” katanya.
tulis komentar anda