Harga Komoditas Melonjak, Pimpinan DPR Minta Pemerintah Segera Kontrol Pasar
Kamis, 07 Januari 2021 - 10:05 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyoroti tentang lonjakan harga berbagai komoditas pangan di pasar yang salah satunya yaitu harga cabai dan beberapa komoditas lainnya yang menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 5 Januari 2021, rata-rata harga cabai rawit di Jakarta sebesar Rp 94.150/kg. Untuk itu, ia mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan operasi pasar dalam mengontrol harga komoditas.
"Menteri Perdagangan ( Mendag) harus segera turun ke lapangan dalam upaya mengontrol harga komoditas di pasar. Harga cabai yang tinggi membuat banyak masyarakat mengalami kesulitan dalam membeli cabe yang menjadi kebutuhan sehari-hari," Kata Azis kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
(Baca: Sidak ke Pabrik Kedelai, Mabes Polri: Kalau Ada Yang Nimbun dan Mainkan Harga Kita Disikat)
Mantan Ketua Badan Anggaran DPR ini melanjutkan, tidak hanya harga cabai saja yang mengalami lonjakan harga, beberapa kebutuhan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah daging ayam kampung, bawang merah, minyak goreng, beras hingga tempe dan tahu.
"Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian harus duduk bersama untuk segera mencarikan solusi dan melakukan koordinasi dengan baik agar kebutuhan pokok masyarakat dapat terjangkau dengan harga yang wajar. Tata Niaga perlu di benahi agar produksi dan distribusi dapat terpetakan dengan tepat," tegasnya.
Selain itu, politikus Partai Golkar ini juga mendesak agar Kemendag selalu mengantisipasi persoalan harga komoditas yang selalu terjadi di awal tahun atau di waktu lainnya. Menurutnya, hanya dengan data dan manajemen yang tepat persoalan serupa dapat di antisipasi sebelum terjadi lonjakan harga.
"Kuncinya perkuat data, manajemen produksi dan distribusi yang tepat. Jangan sampai persoalan muncul baru bergerak, Untuk itu DPR mendesak agar Mendag aktif terjun ke lapangan dalam mengawasi dan antisipasi kebutuhan pasar. Kebutuhan satu wilayah dengan wilayah lainnya tentu berbeda, harus mampu di kelola dengan tepat," saran Azis.
(Baca: Kembali Berjualan, Pedagang Naikan Harga Tahu dan Tempe Rp1.000)
Adapun Kementan yang memastikan pulihnya harga cabai secara berangsur pada minggu ketiga Januari 2021, Azis mengharapkan Kementan dapat sungguh-sungguh mewujudkan hal tersebut dan bukan hanya terkait cabai melainkan komoditas lainnya.
"Kita harapkan kontrol harga pasar dapat benar-benar terjalin, terlebih dengan adanya pengetatan PSBB, maka kebutuhan seluruh komoditas masyarakat perlu terjamin dengan harga yang wajar. Sekali lagi, lonjakan harga jangan sampai terulang kembali, wajib di antisipasi secara dini di saat pandemi Covid-19 saat ini," tandas legislator Dapil Lampung ini. *kiswondari
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 5 Januari 2021, rata-rata harga cabai rawit di Jakarta sebesar Rp 94.150/kg. Untuk itu, ia mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan operasi pasar dalam mengontrol harga komoditas.
"Menteri Perdagangan ( Mendag) harus segera turun ke lapangan dalam upaya mengontrol harga komoditas di pasar. Harga cabai yang tinggi membuat banyak masyarakat mengalami kesulitan dalam membeli cabe yang menjadi kebutuhan sehari-hari," Kata Azis kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
(Baca: Sidak ke Pabrik Kedelai, Mabes Polri: Kalau Ada Yang Nimbun dan Mainkan Harga Kita Disikat)
Mantan Ketua Badan Anggaran DPR ini melanjutkan, tidak hanya harga cabai saja yang mengalami lonjakan harga, beberapa kebutuhan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah daging ayam kampung, bawang merah, minyak goreng, beras hingga tempe dan tahu.
"Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian harus duduk bersama untuk segera mencarikan solusi dan melakukan koordinasi dengan baik agar kebutuhan pokok masyarakat dapat terjangkau dengan harga yang wajar. Tata Niaga perlu di benahi agar produksi dan distribusi dapat terpetakan dengan tepat," tegasnya.
Selain itu, politikus Partai Golkar ini juga mendesak agar Kemendag selalu mengantisipasi persoalan harga komoditas yang selalu terjadi di awal tahun atau di waktu lainnya. Menurutnya, hanya dengan data dan manajemen yang tepat persoalan serupa dapat di antisipasi sebelum terjadi lonjakan harga.
"Kuncinya perkuat data, manajemen produksi dan distribusi yang tepat. Jangan sampai persoalan muncul baru bergerak, Untuk itu DPR mendesak agar Mendag aktif terjun ke lapangan dalam mengawasi dan antisipasi kebutuhan pasar. Kebutuhan satu wilayah dengan wilayah lainnya tentu berbeda, harus mampu di kelola dengan tepat," saran Azis.
(Baca: Kembali Berjualan, Pedagang Naikan Harga Tahu dan Tempe Rp1.000)
Adapun Kementan yang memastikan pulihnya harga cabai secara berangsur pada minggu ketiga Januari 2021, Azis mengharapkan Kementan dapat sungguh-sungguh mewujudkan hal tersebut dan bukan hanya terkait cabai melainkan komoditas lainnya.
"Kita harapkan kontrol harga pasar dapat benar-benar terjalin, terlebih dengan adanya pengetatan PSBB, maka kebutuhan seluruh komoditas masyarakat perlu terjamin dengan harga yang wajar. Sekali lagi, lonjakan harga jangan sampai terulang kembali, wajib di antisipasi secara dini di saat pandemi Covid-19 saat ini," tandas legislator Dapil Lampung ini. *kiswondari
(muh)
tulis komentar anda