Transformasi PLN: Digitalisasi Adalah Keharusan Optimalkan Proses Bisnis
Kamis, 17 Desember 2020 - 20:01 WIB
“Pertama kami membangun sembilan fitur, untuk penguatan core bisnis kami. Ini melibatkan ribuan orang, tidak hanya bagian IT development, namun juga ada bagian operational yang melibatkan ribuan orang, termasuk ujung tombak yang memberikan layanan di lapangan,” jelas Darmawan.
Program digitalisasi ini tidak lagi menjalankan secara pendekatan parsial, tetapi melakukan secara komprehensif, holistik, dengan melibatkan banyak stakeholder.
Digitalisasi juga dilakukan dalam upaya mewujudkan keadilan energi, khususnya untuk melistriki daerah terpencil dan meningkatkan rasio elektrifikasi. Untuk menemukan lokasi-lokasi desa terpencil, PLN membuat sistem digital dengan memanfaatkan teknologi satellite image, patern recognition dan artifitial intelegent guna mengindentifikasi lokasi-lokasi daerah terpencil yang harus dilistriki.
“Bagi kami PLN saat akan melakukan pembangunan infrastruktur listrik, khususnya ke daerah terpencil, kami harus tau medan operasinya. Dengan teknologi yang ada Kami tau persis mereka ada dimana, menggunakan image satelite itu,” papar Darmawan.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir juga menilai bahwa pandemi Covid-19 menjadi waktu yang tepat bagi pelaku usaha untuk melakukan digitalisasi.
“Dengan Covid-19, model bisnis harus berubah, ini yang saya tekankan kepada para direksi BUMN bahwa inovasi model bisnis baru harus segera dipelajari, lalu 2024 kita harapkan transformasi sudah terjadi kita juga membuat ekosistem yang baik buat semua. Kita tidak mau BUMN jadi menara gading. Kita harus bekerja sama dengan UMKM, swasta, pemerintah daerah dan masyarakat,” tutup Erick.
Program digitalisasi ini tidak lagi menjalankan secara pendekatan parsial, tetapi melakukan secara komprehensif, holistik, dengan melibatkan banyak stakeholder.
Digitalisasi juga dilakukan dalam upaya mewujudkan keadilan energi, khususnya untuk melistriki daerah terpencil dan meningkatkan rasio elektrifikasi. Untuk menemukan lokasi-lokasi desa terpencil, PLN membuat sistem digital dengan memanfaatkan teknologi satellite image, patern recognition dan artifitial intelegent guna mengindentifikasi lokasi-lokasi daerah terpencil yang harus dilistriki.
“Bagi kami PLN saat akan melakukan pembangunan infrastruktur listrik, khususnya ke daerah terpencil, kami harus tau medan operasinya. Dengan teknologi yang ada Kami tau persis mereka ada dimana, menggunakan image satelite itu,” papar Darmawan.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir juga menilai bahwa pandemi Covid-19 menjadi waktu yang tepat bagi pelaku usaha untuk melakukan digitalisasi.
“Dengan Covid-19, model bisnis harus berubah, ini yang saya tekankan kepada para direksi BUMN bahwa inovasi model bisnis baru harus segera dipelajari, lalu 2024 kita harapkan transformasi sudah terjadi kita juga membuat ekosistem yang baik buat semua. Kita tidak mau BUMN jadi menara gading. Kita harus bekerja sama dengan UMKM, swasta, pemerintah daerah dan masyarakat,” tutup Erick.
(srf)
tulis komentar anda