Golkar Dinilai Mampu Memainkan Seni Politik Positif di Pilkada 2020
Jum'at, 11 Desember 2020 - 21:16 WIB
JAKARTA - Klaim Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto atas kemenangan di 165 daerah, disebut sebagai seni berpolitik. Pakar komunikasi politik, Hamdi Muluk menilai, hal itu sebagai seni politik positif dalam Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) 2020.
(Baca juga: Golkar Klaim Menangkan 165 Daerah di Pilkada Serentak 2020)
"Ini seni politik positif, bagi partai, momen (setelah pilkada) ini penting untuk mengklaim kemenangan," ujar Hamdi saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).
(Baca juga: Airlangga Sebut Kosgoro 1957 Dukung Pemerintah Pulihkan Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19)
Menurut dia, seni berpolitik itu bertujuan untuk meraih simpati publik dengan menunjukkan kemenangan partai. Dampaknya, dalam pemilihan umum ke depan, suara masyarakat akan mengarah ke Golkar .
Di sisi lain, Hamdi juga menganalisa klaim Airlangga atas kerja mesin politik yang maksimal. Komponen scientific politics dan organized politics dalam kemenangan Golkar di 162 daerah disebut Hamdi maksimal.
"Dalam kerja itu scientific politics itu kerja politik untuk membuat orang disukai. mesin politik bekerja," kata dia.
Sementara itu, Hamdi menyebut Golkar sebagai partai lama juga memainkan peran organized politics. Dia menerjemahkan komponen politik itu sebagai dasar pengenalan tokoh pada masyarakat.
"Partai mengakar di masyarakat, dan dia mengandalkan relawan partai, itu yang namanya organized politics," kata dia.
Di sisi lain, Hamdi membeberkan pekerjaan rumah bagi Golkar dan partai politik lain. Khususnya, bagaimana menciptakan masa depan perpolitikan di Tanah Air.
Menurut Hamdi, masa depan politik yang ideal di Indonesia adalah kombinasi ketokohan dan teknokrat. Dia mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, Jokowi memiliki leadership yang kuat sejak awal. Dibuktikan dengan kepemimpinannya di asosiasi mebel. Hal tersebut menarik minat partai untuk mendorongnya ke Pilkada. "Jokowi adalah contoh yang paling bagus," ujar Hamdi.
Lihat Juga: Respons Golkar Usai Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terjaring OTT KPK Jelang Pencoblosan
(Baca juga: Golkar Klaim Menangkan 165 Daerah di Pilkada Serentak 2020)
"Ini seni politik positif, bagi partai, momen (setelah pilkada) ini penting untuk mengklaim kemenangan," ujar Hamdi saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).
(Baca juga: Airlangga Sebut Kosgoro 1957 Dukung Pemerintah Pulihkan Perekonomian di Tengah Pandemi Covid-19)
Menurut dia, seni berpolitik itu bertujuan untuk meraih simpati publik dengan menunjukkan kemenangan partai. Dampaknya, dalam pemilihan umum ke depan, suara masyarakat akan mengarah ke Golkar .
Di sisi lain, Hamdi juga menganalisa klaim Airlangga atas kerja mesin politik yang maksimal. Komponen scientific politics dan organized politics dalam kemenangan Golkar di 162 daerah disebut Hamdi maksimal.
"Dalam kerja itu scientific politics itu kerja politik untuk membuat orang disukai. mesin politik bekerja," kata dia.
Sementara itu, Hamdi menyebut Golkar sebagai partai lama juga memainkan peran organized politics. Dia menerjemahkan komponen politik itu sebagai dasar pengenalan tokoh pada masyarakat.
"Partai mengakar di masyarakat, dan dia mengandalkan relawan partai, itu yang namanya organized politics," kata dia.
Di sisi lain, Hamdi membeberkan pekerjaan rumah bagi Golkar dan partai politik lain. Khususnya, bagaimana menciptakan masa depan perpolitikan di Tanah Air.
Menurut Hamdi, masa depan politik yang ideal di Indonesia adalah kombinasi ketokohan dan teknokrat. Dia mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, Jokowi memiliki leadership yang kuat sejak awal. Dibuktikan dengan kepemimpinannya di asosiasi mebel. Hal tersebut menarik minat partai untuk mendorongnya ke Pilkada. "Jokowi adalah contoh yang paling bagus," ujar Hamdi.
Lihat Juga: Respons Golkar Usai Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Terjaring OTT KPK Jelang Pencoblosan
(maf)
tulis komentar anda