Bappenas: Pandemi Covid-19 Berisiko Ganggu Kesehatan Reproduksi

Rabu, 25 November 2020 - 16:38 WIB
“Tapi ada beberapa hal yang positif, antara lain mengadaptasi layanan dengan teknologi digital. Itu satu langkah positif yang perlu diteruskan dan banyak sekali potensi lainnya yang perlu dengan melakukan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital,” ujarnya.

Pungkas menyatakan bahwa kesehatan ibu dan anak tetap menjadi primadona dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Ada beberapa indikator di area menunjukkan kondisi sistem kesehatan, antara lain angka kematian ibu (AKI), prevalensi pemakaian kontrasepsi cara modern, unmet need KB, angka kelahiran menurut umur (ASFR) 15-19 tahun.

(Klik link ini untuk Ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024)

Indikator tersebut saling terkait dengan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penerima bantuan iuran JKN, dan lainnya. “Kalau ini bagus, berarti sistem kesehatan kita bagus. Kalau ini kurang, berarti ada sesuatu yang perlu kita tingkatkan,” tandasnya.

Lantaran itu, ia menekankan arah kebijakan kesehatan reproduksi 2020-2024 harus diwujudkan dengan meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif serta didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Strategi itu mencakup peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi. Peningkatan pelayanan maternal dan neonatal berkesinambungan. Peningkatan gizi remaja putri dan ibu hamil, perluasan akses dan kualitas pelayanan KB serta kesehatan reproduksi, konseling KB dan kesehatan reproduksi, peningkatan pengetahuan, pemahaman dan akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More