Soroti Polemik Baliho, Ini Enam Pernyataan Sikap PP FKPPI
Selasa, 24 November 2020 - 20:55 WIB
Pontjo mengingatkan sudah seharusnya bangsa Indonesia bersatu dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional dan segala daya upaya secara total, terpadu, terarah, dan berkelanjutan.
"Keluarga Besar FKPPI bersikap, dalam menghadapi ancaman terhadap NKRI dan berbagai permasalahan bangsa yang paling penting terjaganya Persatuan dan Kesatuan bangsa," ujarnya.(
)
Menurut Pontjo, dari sekian institusi yang paling siap dan dapat diandalkan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman keamanan nasional sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah TNI dan Polri.
"FKPPI percaya TNI dan Polri adalah organisasi solid, mempunyai loyalitas tegak lurus terhadap pimpinan sehingga tidak ada satu perwira tinggi pun yang berbeda pendapat terhadap loyalitasnya kepada negara dan bangsa. Loyalitas TNI Polri bukan kepada kelompok atau kepentingan tertentu. Loyalitas TNI Polri adalah kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Wakil Ketua Umum PP FKPPI, Indra Bambang Utoyo juga menegaskan Indonesia harus membentengi diri dari berbagai bentuk acaman yang kian kompleks. Caranya berupaya membangun ketahanan nasional.
Menurut dia, Indonesia memerlukan TNI-Polri yang kuat dan profesional dalam membangun bangsa serta menangkal dan menindak setiap bentuk ancaman terhadap kedaulatan NKRI, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia. (Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Indra menyebut adanya fakta-fakta yang kini terjadi di tengah-tengah masyarakat yang berpotensi sebagai ancaman stabilitas keamanan, ketertiban, dan kenyamanan.
Untuk itu PP FKPPI perlu memberikan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketum Pontjo Sutowo dan Sekjen Anna R Legawati. Berikut pernyataan PP FKPPI: sebagai berikut:
1. Menolak dengan tegas setiap upaya melemahkan Pancasila yang jelas merupakan daya tangkal untuk setiap ancaman, tantangan, hambatan, gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan keutuhan NKRI.
2. Menggugah kesadaran kolektif bangsa Indonesia agar selalu mewaspadai terhadap seriusnya berbagai ancaman yang dihadapi bangsa dan negara dalam era globalisasi, perkembangan teknologi, dan Perang Generasi-IV dewasa ini, termasuk upaya-upaya untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Keluarga Besar FKPPI bersikap, dalam menghadapi ancaman terhadap NKRI dan berbagai permasalahan bangsa yang paling penting terjaganya Persatuan dan Kesatuan bangsa," ujarnya.(
Baca Juga
Menurut Pontjo, dari sekian institusi yang paling siap dan dapat diandalkan untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman keamanan nasional sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah TNI dan Polri.
"FKPPI percaya TNI dan Polri adalah organisasi solid, mempunyai loyalitas tegak lurus terhadap pimpinan sehingga tidak ada satu perwira tinggi pun yang berbeda pendapat terhadap loyalitasnya kepada negara dan bangsa. Loyalitas TNI Polri bukan kepada kelompok atau kepentingan tertentu. Loyalitas TNI Polri adalah kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Wakil Ketua Umum PP FKPPI, Indra Bambang Utoyo juga menegaskan Indonesia harus membentengi diri dari berbagai bentuk acaman yang kian kompleks. Caranya berupaya membangun ketahanan nasional.
Menurut dia, Indonesia memerlukan TNI-Polri yang kuat dan profesional dalam membangun bangsa serta menangkal dan menindak setiap bentuk ancaman terhadap kedaulatan NKRI, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia. (Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Indra menyebut adanya fakta-fakta yang kini terjadi di tengah-tengah masyarakat yang berpotensi sebagai ancaman stabilitas keamanan, ketertiban, dan kenyamanan.
Untuk itu PP FKPPI perlu memberikan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketum Pontjo Sutowo dan Sekjen Anna R Legawati. Berikut pernyataan PP FKPPI: sebagai berikut:
1. Menolak dengan tegas setiap upaya melemahkan Pancasila yang jelas merupakan daya tangkal untuk setiap ancaman, tantangan, hambatan, gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan keutuhan NKRI.
2. Menggugah kesadaran kolektif bangsa Indonesia agar selalu mewaspadai terhadap seriusnya berbagai ancaman yang dihadapi bangsa dan negara dalam era globalisasi, perkembangan teknologi, dan Perang Generasi-IV dewasa ini, termasuk upaya-upaya untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
tulis komentar anda