Soroti Polemik Baliho, Ini Enam Pernyataan Sikap PP FKPPI
Selasa, 24 November 2020 - 20:55 WIB
JAKARTA - Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan sangat berat dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.
Pandemi telah mengubah tatanan sosial masyarakat dan telah membawa kesedihan serta kesulitan di masyarakat.
Di Tanah Air, sedang heboh isu penurunan poster-poster maupun baliho yang dilakukan oleh aparat TNI di beberapa wilayah Ibu Kota Jakarta dan beberapa wilayah lainnya.
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa hal itu berlebihan. Namun tidak sedikit pula yang mendukung langkah TNI melakukan itu karena poster dan baliho tersebut dianggap mengandung ujaran kebencian dan berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (PP FKPPI) Pontjo Sutowo, Keluarga Besar FKPPI merasa perlu untuk mengingatkan kembali tentang kesadaran berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai ideologi negara yang telah disepakati oleh pendiri bangsa ini.
"Kita adalah bangsa majemuk. Esensinya telah terangkum dalam sesanti yang terdapat pada lambang negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila selain sebagai dasar negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia," ujar Pontjo Sutowo di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Dia menilai ancaman yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks seiring perkembangan teknologi, globalisasi, dan berkembangnya berbagai ancaman nir-militer dalam perang modern dewasa ini.
Ancaman masuk melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum.
"Dalam skala tertentu, berbagai jenis dan bentuk ancaman tersebut sudah menjadi ancaman aktual dan nyata. Pada saat yang bersamaan, saat ini bangsa Indonesia juga sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya yang begitu luas. Tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan masyarakat tetapi juga memporak-porandakan aspek ekonomi, sosial, politik, budaya (kultural), bahkan telah mengubah tatanan sosial masyarakat," tuturnya.(
)
Pandemi telah mengubah tatanan sosial masyarakat dan telah membawa kesedihan serta kesulitan di masyarakat.
Di Tanah Air, sedang heboh isu penurunan poster-poster maupun baliho yang dilakukan oleh aparat TNI di beberapa wilayah Ibu Kota Jakarta dan beberapa wilayah lainnya.
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa hal itu berlebihan. Namun tidak sedikit pula yang mendukung langkah TNI melakukan itu karena poster dan baliho tersebut dianggap mengandung ujaran kebencian dan berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (PP FKPPI) Pontjo Sutowo, Keluarga Besar FKPPI merasa perlu untuk mengingatkan kembali tentang kesadaran berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai ideologi negara yang telah disepakati oleh pendiri bangsa ini.
"Kita adalah bangsa majemuk. Esensinya telah terangkum dalam sesanti yang terdapat pada lambang negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila selain sebagai dasar negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia," ujar Pontjo Sutowo di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Dia menilai ancaman yang dihadapi bangsa ini semakin kompleks seiring perkembangan teknologi, globalisasi, dan berkembangnya berbagai ancaman nir-militer dalam perang modern dewasa ini.
Ancaman masuk melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum.
"Dalam skala tertentu, berbagai jenis dan bentuk ancaman tersebut sudah menjadi ancaman aktual dan nyata. Pada saat yang bersamaan, saat ini bangsa Indonesia juga sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya yang begitu luas. Tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan masyarakat tetapi juga memporak-porandakan aspek ekonomi, sosial, politik, budaya (kultural), bahkan telah mengubah tatanan sosial masyarakat," tuturnya.(
Baca Juga
tulis komentar anda