Tekan Angka Penyebaran COVID-19, Mobilisasi Massa Harus Ditiadakan di Pilkada

Senin, 23 November 2020 - 07:13 WIB
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengingatkan jika Pilkada Serentak 2020 rawan menjadi potensi penyebaran COVID-19. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengingatkan jika Pilkada Serentak 2020 rawan menjadi potensi penyebaran COVID-19 . Pasalnya, gelombang pertama pandemi COVID-19 di Indonesia belum berakhir dan angkanya masih terbilang tinggi.

Oleh karenanya, dia berharap tak ada kegiatan mobilisasi massa seperti Pilkada Serentak 2020. “Maka segala jenis kerumanan dan mobilisasi massa ya ditiadakan atau dibatasi seminimal mungkin. Termasuk pilkada,” ujar Dicky saat dihubungi MNC Media, Senin (23/11/2020). (Baca juga: Bertambah, Anggota DPRD Purwakarta yang Terpapar COVID-19)

Dicky mengatakan menekan jumlah angka kerumunan memiliki kaitan dengan keberhasilan vaksinasi terkait COVID-19. Oleh sebab itu dia berharap pemerintah dapat konsisten dan komit melandaikan kurva pandemi virus Corona.

“Kalau mau konsisten komit dengan pengendalian pandemi,” tegasnya.



Satgas Penanganan COVID-19 merilis data perkembangan kasus COVID-19 di Tanah Air, Minggu (22/11/2020). Per hari Minggu, terdapat 4.360 kasus baru COVID-19. Sehingga jumlah keseluruhan kasus Corona mencapai 497.668 kasus. (Baca juga: Kasus Covid-19 Tak Kunjung Menurun, Korsel Kembali Perketat Pembatasan)

DKI Jakarta menyumbang angka penambahan positif tertinggi yakni 1.342 kasus. Kemudian disusul Jawa Tengah 477 kasus, Jawa Barat 372 kasus, Jawa Timur 295 kasus, dan Sumatera Barat 229 kasus.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More