Ketauladanan Itu Penting!

Jum'at, 20 November 2020 - 21:33 WIB
Dakwah dalam ceramah itu efektifitasnya dalam merubah persepsi atau menjadi jalan hidayah hanya 15-20 persen dari seluruh rangkaian Dakwah itu sendiri.

Di sinilah Urgensinya setiap Muslim untuk mampu membangun ketauladanan kepada sesama manusia di sekitarnya. Dengan prilaku dan akhlak mulia manusia akan berubah dan mengubah pandangan, bahkan boleh jadi menerima Islam sebagai jalan hidupnya.

Kelima, tentu saja jika anda berada di posisi kepemimpinan Umat (publik) maka anda harus mampu membangun ketauladanan. Mereka yang dipimpin tidak saja melihat kepada kemampuan menejerial dalam kepemimpinan. Tapi juga melihat kepada karakter dan integritas sang Pemimpin.

Potongan doa yang disebutkan terdahulu: Waj’alnaa lil-muttaqiina imaama” (jadikan kami Pemimpin bagi orang-orang bertakwa) mengindikasikan bahwa Pemimpin (imaam) itu harusnya berada di garda depan dalam ketakwaan.

Karenanya karakter “Shidiq, Fathonah, Amanah, dan Tablig” nabi-nabi menjadi tuntutan untuk ditauladani oleh para Pemimpin. Mereka harus memiliki semua itu dalam menjalankan kepemimpinan dan dalam melayani mereka yang dipimpin.

Pemimpin yang gagal menjadi tauladan kepada rakyatnya bagaikan imam sholat yang batal wudhu. Dengan sendirinya harus sadar diri jika dia tidak lagi layak untuk mengimami makmumnya.

Keenam, juga tidak kalah pentingnya untuk disadari bahwa secara kolektif umat Islam harus membangun ketauladanan kepada Umat-Umat yang lain.

Kita diingatkan bagaimana Allah SWT memposisikan Umat ini di tengah Umat-Umat yang lain. Dua posisi yang paling kita kenal adalah “Khaer Ummah” (Umat terbaik) dan “ummatan wasathan” (ummat pertengahan).

Kedua posisi keumatan (khaeriyah dan wasatiyah) itu mengandung makna, salah satunya, bahwa Umat ini adalah Umat yang memiliki tauladan (al-Qudwah) bagi Umat-Umat yang lain.

Oleh karenanya Umat ini harus sadar untuk selalu berjuang untuk memperbaiki diri sehingga pada masanya Umat-Umat lain akan menjadikannya sebagai contoh atau tauladan dalam segala aspek kehidupannya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More